Harianbengkuluekspress.id - Sekretaris Daerah (Sekda) Bengkulu Selatan (BS), Sukarni meminta para petani dapat mengolah lahan pertanian dengan baik.
Bahkan petani dituntut serius dalam memaksimalkan hasil dari lahan pertanian yang dimiliki, khususnya pada lahan sawah.
Sukarni mengungkapkan hal tersebut sebagai upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan. Sebab kondisi global saat ini tidaklah main-main dalam urusan persedian pangan yang terus mengkhawatirkan akibat isu konflik antar negara yang masih terus terjadi, yaitu Rusia dan Ukraina, serta Israel dan Palestina.
"Kita wajib serius dalam menangani isu pangan ini, karena ini isu global," ujar Sukarni kepada BE, Selasa 28 Mei 2024.
BACA JUGA:Tiga ASN Kemenag Ditetapkan Tersangka karena Terlibat Kasus Dugaan Korupsi Ini
BACA JUGA:Jaga Budaya Khotmil Quran, Bupati Beberkan Ini Manfaatnya
Lebih lanjut, Sukarni mengatakan jika ketahanan pangan terganggu dapat mengancam keamanan negara. Sebab, masyarakat akan panik dan dikahwatirkan akan melakukan tindakan yang dapat mengancam kemanan karena isu kelangkaan pangan.
"Saya tidak main-main masalah ketahanan pangan ini. Saya minta betul-betul petani dapat memperhatikannya dengan menggarap lahan dengan baik," katanya.
Sukarni menyampaikan petani dapat memperhatikan potensi lahan dan iklim yang ada. Petani juga dilarang mengalih fungsikan lahan pertanian dari lahan persawahan menjadi lahan perkebunan sawit karena dapat mengganggu pasukan pangan berupa beras yang disebabkan semakin mengecilnya area persawahan.
"Petani dituntut cerdas untuk mengolah lahan yang ada. Jangan sampai salah perhitungan," sampainya.
BACA JUGA:Gusnan: Waspada Potensi Kebakaran
Pada kesempatan itu, Sukarni mengatakan bahwa ketahanan pangan dengan pasokan yang memadai dapat menekan angka inflasi daerah. Namun sejauh ini dari hasil pantauan yang dilakukan penanganan infalasi di BS cukup baik.
"Kita terus melakukan upaya penanganan inflasi. Salah satunya memajukan sektor pertanian yang ada dalam mewujudkan lumbung pangan," pungkasnya. (Renald)