Harianbengkuluekspress.id - Ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) di Bengkulu Selatan (BS) dikeluhkan masyarakat. Sebab, pasokan di SPBU kosong, sedangkan harga eceran di warung juga mulai menipis.
Akibat, para pedagang menaikkan harganya mencapai Rp 25 ribu per liter khusus untuk jenis Pertalite.
Harga BBM eceran yang meroket tajam tersebut akibat dari kelangkaan pasokan BBM yang seolah-olah dimanfaatkan oleh oknum yang yang ingin meraup keuntungan pribadi.
"Kami kesulitan mencari BBM di SPBU. Bahak BBM eceran juga sulit didapatkan, walaupun ada harganya dijual tinggi sampai dengan Rp 25 ribu per liter," ujar salah seorang warga BS, Tanto kepada BE, Rabu, 5 Juni 2024.
Lebih lanjut Tanto mengaku khawatir dengan kelangkaan BBM dan harga BBM eceran yang dijual dengan harga 2 kali lipat dari harga yang ditentukan, karena dapat berpengaruh daya beli masyarakat.
BACA JUGA:BBM di BS Langka, Masyarakat Menjerit, Harga Eceran Meroket hingga Rp 25 Ribu Perliter
BACA JUGA:Pipa Saluran BBM di Terminal Pertamina Pulau Baai Ditabrak Kapal Tongkang, Begini Dampaknya
Bahkan, harga-harga kebutuhan pokok lainnya akan ikuti mengalami kenaikan yang cukup tajam.
"Tentu kami berharap kelangkaan BBM segera diatasi sebab dampaknya sangat luar biasa. Yang jelasnya akan berpengaruh pada daya beli masyarakat," ungkapnya.
Sementara dari hasil pantauan BE di SPBU yang ada di Kota Manna tidak beroperasi karena tidaknya pasokan BBM yang dapat disalurkan kepada konsumen.
Bahkan dari pengakuan pihak SPBU sudah 2 hari mereka tidak beroperasi.
"Kita sudah 2 hari tidak menjual BBM ke pelanggan, karena tidak ada stok BBM di SPBU," ujar pengawas SPBU Kutau, Agustin Martoni kepada BE.
Lebih lanjut, Agustian mengatakan terakhir SPBU Kutau mendapatkan pasokan BBM dari SPBU pusat pada Sabtu, 1 Juni 2024. Adapun jumlah pasokan BBM yang diterima sebanyak 24 ton Partalite dan 8 ton Solar dan langsung habis terjual hingga Senin, 3 Juni 2024.
"Setelah pasokan BBM tersebut masuk dan habis, kami belum menerima kembali pasokan BBM dari Bengkulu," katanya.
Lebih lanjut, Agustin mejelaskan terhentinya pasokan BBM di BS dampak dari adanya masalah di pipa penyaluran bawah laut milik PT Pertamina di Terminal Pulau Baai Bengkulu. Sehingga pasokan BBM belum dilakukan karena dalam proses perbaikan.