Balai Karantina Hewan dan Tumbuhan Bengkulu Dukung Hilirisasi Cangkang Sawit, Ini Keuntungannya

Senin 10 Jun 2024 - 21:29 WIB
Reporter : Rewa
Editor : Dendi

Harianbengkuluekspress.id - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Bengkulu mendukung hilirisasi cangkang kelapa sawit di Bengkulu menjadi briket. Sebab permintaan briket dari pasar luar negeri terus mengalami peningkatan.

Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Bengkulu, Aris Hadiyono SP mengatakan, cangkang kelapa sawit yang sebelumnya dianggap sebagai limbah sering diekspor dalam bentuk mentah. 

Dengan melakukan hilirisasi cangkang kelapa sawit menjadi briket, maka dapat membuka peluang baru dalam menciptakan lapangan kerja dalam rantai produksi briket.

"Kami berkomitmen untuk mendukung inovasi berkelanjutan dalam sektor pertanian dan lingkungan. Pemanfaatan cangkang kelapa sawit sebagai briket adalah langkah konkret dalam mendukung keberlanjutan lingkungan," kata Aris, Senin 10 Juni 2024.

BACA JUGA:Pengelola Perpustakaan Bimtek Tingkatkan Kapasitas, Ini Tujuan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bengkulu.

BACA JUGA:Astra Motor Bangun Safety Riding Center Jateng

Selain manfaat lingkungan, pemanfaatan cangkang kelapa sawit menjadi briket juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Bahkan itu bisa membantu meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. 

Ini sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

"Kalau cangkang sawit menjadi briket maka harganya akan naik sampai berkali-kali lipat, cangkang kan per kilogram itu Rp 1.500. Nah kalau jadi briket bisa sampai Rp 15 ribu per kilogram, kan membuat pendapatan masyarakat meningkat," tuturnya.

Menurut Aris, dengan adanya kebijakan hilirisasi ini, diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain. Sebab masih banyak potensi dari limbah kelapa sawit yang dapat diubah menjadi peluang yang bermanfaat, baik dari segi lingkungan maupun ekonomi.

"Semoga ini bisa dilakukan oleh daerah lain juga sehingga bisa meningkatkan pendapatan dan ekonomi daerah," tutup Aris.

Beberapa pelaku industri telah merespon positif terhadap langkah ini. 

Salah satu produsen briket di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu, Nurmanto mengungkapkan, Bengkulu bisa menjadi daerah penghasil briket, karena ketersediaan cangkang sawit yang banyak mencapai 30 ribu ton setiap bulannya.

"Ketersediaan bahan baku dari cangkang kelapa sawit sangat mendukung produksi briket skala besar di Bengkulu. Kami melihat potensi besar dalam mengembangkan produk ramah lingkungan ini untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri yang terus tumbuh," tutupnya.(999)

 

Kategori :