Harianbengkuluekspress.id - Sepanjang bulan Januari hingga akhir Juni tahun 2024, terdapat 6 warga Kaur tenggelam dan meninggal dunia di sungai dan laut Kabupaten Kaur.
Terbaru dialami Bobi Saputra (24) Warga desa Air Pahlawan Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur, yang tenggelam di arus Sungai Nasal sejak Minggu, 23 Juni 2024 sore.
Kejadian ini harus menjadi perhatian khususnya para orang tua untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap anaknya.
“Berdasarkan data kita, dari Januari sampai dengan Juni 2024 ini ada sekitar enam warga Kaur yang tenggelam di air sungai maupun laut. Dari jumlah ini rata-rata anak di bawah umur dan masih berstatus pelajar,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kaur, Muljunias ST melalui Kabid Tanggap Darurat, Yanto SSos, Senin, 24 Juni 2024.
BACA JUGA:Peringatan HUT ke-16 Kabupaten Benteng: Evaluasi Pembangunan
BACA JUGA:Jemaah Haji Bengkulu Segera Pulang, Keluarga Dilarang Jemput di Asrama Haji, Ini Alasannya
Dikatakan Kabid, penyebab atau faktor utama korban tenggelam yang menimpa orang dewasa lantaran tidak bisa berenang di sungai saat sedang memancing ikan.
Sedangkan untuk kasus kasus yang menimpa anak SD akibat kurangnya pengawasan dari orang tua karena tenggelam saat mandi di sungai tanpa pendamping di sungai berarus deras di seperti Sungai Nasal dan Padang Guci.
“Kalau untuk anak-anak ini rata-rata tenggelam saat mandi bersama teman-temannya. Ini karena kurangnya pengawasan orang tua,” terangnya.
Data terhimpun BE, yang terjadi dari Januari hingga Juni 2024 ini pertama kali terjadi 25 Februari 2024 sekitar pukul 15.30 WIB korbannya Witro Yuliansyah (25) warga Desa Tanjung Betung Kecamatan Kaur Utara yang terseret sungai di kawasan perkebunan Muara Sambat Kecamatan Maje Kabupaten Kaur. Korban berhasil ditemukan tim dalam keadaan meninggal dunia.
Kasus kedua terjadi tanggal 5 Mei 2024 sekitar pukul 09.30 WIB dengan korban seorang pelajar bernama Rehan (15), warga Desa Bukit Indah digulung ombak di kawasan Pelabuhan Pantai Laguna di Desa Merpas Kecamatan Nasal saat tengah mancing ikan.
Kasus ketiga terjadi Minggu 26 Mei 2024 sekitar pukul 08.10 WIB, korbannya seorang pelajar SD bernama Raka Idrohi (11) Warga Desa Aur Ringit Kecamatan Tanjung Kemuning Kabupaten Kaur, dinyatakan meninggal dunia setelah tenggelam saat mandi di Sungai Muara Padang Guci Desa Padang Kedondong Kecamatan Tanjung Kemuning.
Kasus keempat terjadi Senin, 27 Mei 2024 sekitar pukul 17.00 WIB dengan korban pelajar SD bernama Dava (10), warga Desa Padang Genteng Kecamatan Kaur Selatan Kabupaten Kaur yang meninggal dunia setelah sempat dirawat intensif di Puskesmas Bintuhan akibat tenggelam terseret ombak Pantai Selatan Desa Kepala Pasar Kecamatan Kaur Selatan.
Kasus kelima yakni dialami pelajar SD bernama Freza Lexahita Astari (10), warga Desa Talang Padang Kecamatan Padang Guci Hilir (Pagulir) Kabupaten Kaur.
Ia dinyatakan meninggal dunia setelah tenggelam saat mandi di Sungai Muara Padang Guci Desa Talang Padang pada Selasa, 28 Mei 2024 dan kasus terakhir dialami Bobi Saputra (24) Warga desa Air Pahlawan Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur, yang tenggelam di arus Sungai Nasal sejak Minggu, 23 Juni 2024 sore yang ditemukan meninggal dunia Senin, 24 Juni 2024.