Lebih lanjut, ia mengatakan dalam penilaian partainya tidak hanya berbicara hasil survei paling tinggi, tetapi kenaikan trend hasil survei itu yang akan dipelajari.
"Tidak hanya soal kenaikan elektabilitas tapi juga melihat trend like ability yakni di antara nilai popularitas dan keinginan atau kesukaan masyarakat pemilihnya seperti apa. Itu juga yang akan menjadi bahan pertimbangan," katanya.
Ia berharap, Pilkada gubernur dan wakil gubernur akan melahirkan sosok pemimpin yang bisa menaikkan nilai IPM dan yang bisa menurunkan angka kemiskinan di Bengkulu.
"Tentu kami ingin mencari sosok pemimpin yang memiliki visi dan misi membangun Bengkulu dengan melibatkan semua komponen. Jadi, membangun Bengkulu tidak untuk membangun kepentingan pribadi atau satu golongan saja. Namun, membangun seluruh masyarakat," tuturnya.
Zainal juga meminta agar nama yang ditunjuk segera mencari koalisi dengan partai politik lain, mengingat PKB hanya memperoleh 3 kursi dari hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 lalu.
Sebab, untuk dapat mengusung satu pasang kandidat, diperlukan dukungan minimal 20 persen dari 45 kursi parlemen atau sekitar 9 kursi DPRD Provinsi Bengkulu.
"Kami menyarankan kandidat Cagub Bengkulu untuk mencari koalisi agar dapat maju Pilkada 2024. Karena PKB hanya memiliki tiga kursi," tutup Zainal.(999/151)