Harianbengkuluekspress.id- Makanan Khas nusantara dikenal dengan aneka bumbunya, dan identik dengan olahan serba santan.
Mulai bubur, lodeh santan, rendang, gulai, dan banyak lagi. Makanan bersantan dikenal memiliki rasa gurih dan lebih nikmat, sehingga sangat menggugah selera.
Bahkan bagi sebagian daerah penggunaan santan tak lepas dari
konsumsi sehari-hari.
Kendati rasanya yang gurih, mengonsumsi santan dapat bagi sebagian orang beranggapan dapat memicu kolesterol,hingga risiko obesitas.
Apakah benar Santan sebagai pemicu kolesterol, lantas apa yang terjadi jika dikonsumsi setiap hari?
Dikutip dari berbagi sumber, santan umumnya mengandung lemak jenuh atau dianggap lemak 'tidak sehat' karena dapat memiliki dampak negatif terhadap kesehatan.
BACA JUGA:Kerap Dianggap
BACA JUGA:Mendukung Kehamilan, 5 Manfaat Mengonsumsi Pakcoy Untuk Kesehatan
Para ahli, termasuk American Heart Association, merekomendasikan untuk mengonsumsi lemak jenuh dalam jumlah yang sangat terbatas (kurang dari 6% dari total kalori harian), terutama bagi orang yang ingin menurunkan kolesterol.
Eating Well memberikan gambaran tentang berapa banyak lemak jenuh yang direkomendasikan dalam diet harian.
Jika seseorang mengonsumsi makanan dengan total 2.000 kalori per hari, ini setara dengan sekitar 22 gram lemak jenuh per hari.
Oleh karena itu, 1 cangkir santan yang mengandung 5 gram lemak jenuhnya sudah menyumbang lebih dari 20 persen asupan harian lemak jenuh seseorang.
Meskipun banyak yang menganggap santan 'jahat' karena dikaitkan dengan peningkatan risiko kesehatan, namun beberapa penelitian mengungkap bahwa santan juga memberikan manfaat kesehatan.
BACA JUGA:Dikenal Sebagai Ratu Buah, Ini Manfaat Buah Manggis Bagi Kesehatan dan Kecantikan