Harianbengkuluekspress.id - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu terus menunjukkan komitmennya dalam menumbuhkan minat baca pada anak-anak sekaligus melestarikan bahasa daerah. Salah satunya dengan menyediakan buku cerita berbahasa daerah.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, H Meri Sasdi MPd mengatakan, inisiatif ini diharapkan tidak hanya meningkatkan ketertarikan anak terhadap kegiatan membaca, tetapi juga menjaga agar bahasa asli daerah Bengkulu tetap hidup dan berkembang.
"Kami ingin anak-anak mengenal dan mencintai bahasa daerah mereka sejak dini. Melalui buku cerita, kami berupaya agar mereka bisa belajar sambil menikmati kisah-kisah menarik dalam bahasa ibu mereka," ujar Meri, Senin 15 Juli 2024.
Menurutnya, membaca buku cerita berbahasa daerah memiliki banyak manfaat, termasuk memperkaya kosa kata anak dan meningkatkan pemahaman budaya lokal. Oleh sebab itu, Pihak Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyediakan beragam buku cerita berbahasa daerah.
BACA JUGA:Vonis Korupsi Setwan Seluma: Hukuman 3 Terdakwa Bertambah Jadi Segini
BACA JUGA:Pj Wali Kota Dukung Paskibraka, Ajak Jamuan Makan Siang di Bumi Merah Putih
"Kami telah bekerja sama dengan penulis lokal dan lembaga budaya untuk memastikan koleksi buku cerita yang kami miliki tidak hanya bervariasi tetapi juga berkualitas," jelas Meri.
Dalam beberapa tahun terakhir, minat baca anak-anak di Bengkulu menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Menurut data yang ada, jumlah kunjungan anak-anak ke perpustakaan daerah meningkat sebesar 20% setiap tahunnya. "Kami sangat bangga dengan pencapaian ini dan akan terus berupaya untuk meningkatkannya," tambah Meri.
Selain menumbuhkan minat baca, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu juga berfokus pada pelestarian bahasa daerah yang kini mulai terancam punah.
"Bahasa daerah merupakan identitas budaya yang harus dijaga. Melalui buku cerita, kami berharap generasi muda dapat terus menggunakan dan melestarikan bahasa daerah mereka," ungkap Meri.
BACA JUGA: Waspada Perundungan Siswa Baru, Diknas Turun Tim, Gubernur Imbau Begini
Seiring dengan perkembangan teknologi, perpustakaan daerah juga telah mengadopsi format digital untuk beberapa buku cerita berbahasa daerah. Hal ini dilakukan untuk menjangkau lebih banyak pembaca, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil.
"Dengan adanya e-book, anak-anak di pelosok pun dapat mengakses cerita-cerita dalam bahasa daerah mereka," kata Meri.
Respon dari masyarakat terhadap inisiatif ini sangat positif. Banyak orang tua yang merasa terbantu dengan ketersediaan buku cerita berbahasa daerah.
"Anak saya jadi lebih tertarik membaca karena ceritanya menggunakan bahasa yang sering kami gunakan di rumah," ujar Rina, seorang ibu di Bengkulu. (Rewa Yoke)