Harianbengkuluekspress.id - Pemerintah Provinsi Bengkulu mengimbau seluruh masyarakat untuk menjaga wilayah pesisir dan hutan tropis. Imbauan ini disampaikan dalam acara Pengukuhan Pengurus Yayasan Penjaga Pesisir dan Hutan Tropis Provinsi Bengkulu, yang diadakan di Balai Raya Semarak Kota Bengkulu pada Sabtu, 27 Juli 2024. Gubernur Bengkulu, Prof Dr drh H Rohidin Mersyah MMA mengatakan dalam sambutannya saat acara pelantikan tersebut, Provinsi Bengkulu memiliki wilayah pesisir dan hutan tropis cukup luas. Kedua wilayah tersebut tersebar di 10 Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu.
"Wilayah Bengkulu itu kalau dibelah dua ada wilayah pesisir dan wilayah hutan tropis. Wilayah pesisir berada di wilayah Kabupaten Kaur, Bengkulu Selatan, Seluma, Bengkulu Utara, Mukomuko, dan Kota Bengkulu. Sementara wilayah hutan tropis berada di Kabupaten Kepahiang, Rejang Lebong, dan Lebong," kata Rohidin.
Karena Bengkulu memiliki wilayah pesisir dan hutan tropis yang cukup luas, maka perlu upaya untuk menjaganya. Sebab, ikut serta dalam menjaga kedua wilayah ini berarti berkontribusi besar dalam penyelamatan pesisir dan hutan di Bengkulu.
"Kalau dua wilayah ini dijaga maka telah berkontribusi pada penyelamatan wilayah pesisir dan hutan di Bengkulu," jelasnya.
BACA JUGA:Mengandung Bahan Pengawet Berbahaya, Menag Minta Cabut Label Halal Pada Roti Okko
BACA JUGA:Antisipasi Kebakaran di Musim Kemarau, Kapolres Mukomuko Imbau Warga Tak Bakar Lahan Gambut
Menurut data yang disampaikan, luas wilayah hutan di Bengkulu mencapai 45 persen dari keseluruhan wilayah provinsi sehingga upaya untuk menjaga hutan harus terus ditingkatkan demi terwujudnya hutan yang sehat.
"Ukuran hutan sehat itu ketika habitat harimau tidak terganggu. Karena harimau merupakan puncak kehidupan di hutan. Kalau harimau tidak terganggu dan terancam punah, maka hutan sehat," kata Rohidin.
Selain itu, Rohidin mengaku, alasan hutan harus tetap sehat karena kemampuannya yang cukup baik dalam menyerap karbon. Tanpa hutan maka produksi karbondioksida akan tinggi dan menyebabkan orang kekurangan oksigen. Kemampuan Bengkulu menyerap karbon mencapai 10 persen. Artinya kira-kira 10 persen paru-paru orang Indonesia itu dijaga Bengkulu. Tidak hanya mampu menyerap karbon, hutan juga mampu menjaga debit air. Sehingga membuat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Bengkulu tetap beroperasi.
"Jika hutan tropis rusak, maka tidak berfungsi PLTA di Bengkulu. Kalau hutan tropis gundul, maka debit air akan berkurang," jelas Rohidin.
BACA JUGA:6 Siswa SMKN 1 Kota Bengkulu Sambangi Graha Pena BE Koran, Ini Tujuannya
Untuk itu, Pemerintah Provinsi Bengkulu berencana meminta dukungan anggaran sebesar 200 miliar per tahun dari sejumlah perusahaan multi internasional dan NGO luar negeri. Dana ini digunakan dalam upaya menjaga hutan tropis.
"Kami akan meminta dukungan anggaran 200 miliar per tahun dari sejumlah perusahaan multi internasional dan NGO luar negeri untuk memberikan kompensasi kepada Bengkulu dalam upaya menjaga hutan," ungkap Rohidin.
Selain wilayah hutan, wilayah pesisir Bengkulu juga harus dijaga. Sebab memiliki potensi besar dalam bidang perikanan tambak.
"Wilayah pesisir di Bengkulu memiliki potensi yang cukup besar terutama dalam hal perikanan tambak. Bahkan produktivitas tambak di wilayah Bengkulu sangat baik di wilayah Sumatera," tuturnya.