Harianbengkuluekspress.id - Tim investor dari Korea Selatan (Korsel) mulai menjajaki potensi alam di Provinsi Bengkulu. Tim tersebut melirik potensi perikanan. Sebelum berinvestasi, mereka akan melihat terlebih dahulu hutan mangrove yang berada di kawasan Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.
Project Manager dari Marine Information Technology (MIT) asal Korsel, Kim Duk Gu mengatakan, pihaknya akan melakukan riset terlebih dahulu atas hutan mangrove. Terutama untuk mengatasi masalah pepohonan yang banyak mati.
"Kami melihat hutan mangrove, banyak pohon dalam kondisi baik. Namun ada beberapa yang sudah mati. Pohon-pohon yang mati inilah yang akan menjadi fokus riset kami," terang Kim saat meninjau hutan mangrove dan melihat area parkir kontainer di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, Selasa, 30 Juli 2024.
Kim menjelaskan, pohon mangrove yang mati itu menjadi penting untuk diteliti. Nantinya akan terlihat secara keseluruhan kondisi lingkungan tempat investor asal Korsel berinvestasi di Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Usulan Replanting Terus Bertambah , Segini Jumlah Penambahannya
BACA JUGA:Diusung 3 Parpol, Pasangan Herlian - Nuprizal Amankan Tiket Maju Pilkada Kaur
"Hutan mangrove sangat penting untuk mencegah bencana alam dan mendukung ekosistem di sekitarnya," tuturnya.
Di samping itu, menurut Kim, hutan mangrove di kawasan Pulau Baai Bengkulu memiliki fungsi yang besar. Selain menjadi pelindung atas gelombang tsunami.
"Termasuk menjaga habitat bagi biota laut di sekitar Pelabuhan Pulau Baai," tegas Kim.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bengkulu, Syafriandi SE ST MSi mengatakan, Tim Korsel memang telah meninjau kondisi hutan mangrove dan aktivitas di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.
"Jadi tidak hanya fokus pada riset saja. Tetapi juga dapat berkontribusi pada peningkatan ekspor perikanan Bengkulu," terang Syafriandi.
Syafriandi mengatakan, pemprov memang fokus untuk meningkatkan ekspor perikanan di Bengkulu.
Maka hadirnya Tim Korsel itu, akan memberikan angin segera investasi di Bengkulu. Nantinya, ekspor perikanan itu, akan langsung dari Bengkulu tanpa harus melalui provinsi lain.
"Kita sangat terbuka terhadap kerjasama dengan pihak luar," tandasnya. (151)