Harianbengkuluekspress.id - Komunikasi antara orang tua dan anak adalah salah satu kunci pencegahaan tawuran pelajar. Orang tua perlu mengomunikasikan hal-hal yang harus dihindari dan disikapi dengan baik oleh anak.
"Orang tua merupakan kunci agar anak bisa terhindar dari aksi tawuran termasuk juga kita selaku pihak sekolah," terang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi, Saidirman, Selasa, 6 Agustus 2024.
Karena, ia menerangkan, peran sekolah dalam mencegah aksi tawuran pelajar, apalagi sampai yang menggunakan senjata tajam (sajam) tentu sangatlah tegas. Seperti dengan memberikan sanksi kepada siswa tersebut dan hal ini sudah sering disampaikan kepada para peserta didik.
"Sanksi tersebut bisa saja berupa skorsing hingga beberapa hari tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan belajar mengajar atau sanski terberatnya ya harus dikeluarkan dari sekolah," jelasnya.
BACA JUGA:PJU Jalinbar Diusulkan ke Instansi Ini
BACA JUGA:61 Regu Ikuti Lomba Gerak Jalan Dalam Rangka Ini
Ia mengatakan, orang tua harus memiliki waktu yang cukup untuk memberikan pengarahan kepada anak-anaknya.
Apalagi, anak-anak sudah menghabiskan waktu seharian di sekolah. Jadi, saat berada di rumah merupakan waktu yang tepat bagi para orang tua untuk bisa memberikan nasehat, pengarahan serta melakukan pengawasan kepada anak-anaknya terutama akun media sosial (medsos) mereka.
"Bayak undangan-undangan tawuran muncul di medsos dan ini yang perlu kita jaga bersama agar mereka yang tawuran tidak menjadi 'role model' anak-anak kita," ungkapnya.
Menurut dia, akun medsos memang dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi untuk menyampaikan aksi tawuran dan menjadi ajang pamer senjata tajam yang dimiliki.
BACA JUGA:Evakuasi Mayat Petani Dipikul , Ini Penyebabnya
"Pengawasan orang tua kepada anaknya harus ketat dan harus mengetahui kemana anaknya pergi. Jangan biarkan anak berkeliaran di luar terutama pada malam hari," paparnya.
Selain itu, ia meminta para orang tua juga harus mengetahui teman bergaul anak-anaknya sehingga bisa menjaga dari dampak negatif. Sebab, selama di lingkungan sekolah, tentu para anak-anak tersebut menjadi tanggungjawab pihak sekolah, tetapi ketika dirumah itu sudah kembali ke orang tuanya masing-masing.
"Tentunya pihak sekolah akan selalu siap berkolaborasi dengan semua pihak terutama para orang tua agar bisa terus mendidik generasi muda ini menjadi generasi yang cerdas, hebat dan berprestasi," tuturnya.
Dikesempatan ini, ia pun berharap, aksi tawuran yang melibatkan anak-anak remaja yang masih duduk di bangku sekolah tidak terulang atau terjadi lagi.