Dalam mempertahankan dan meningkatkan usahanya, Elma mengakui salah satu kunci pencapaiannya adalah tetap menjaga resep yang telah ia gunakan sejak pertama kali membuka usaha gorengan tidak pernah berubah.
Elma juga selalu memastikan gorengan yang dijualnya tetap hangat dan harga terjangkau.
“Sampai sekarang saya tidak pernah mengubah resep gorengan dan tetap menjual dengan harga Rp. 1.000 per buah, meskipun kebanyakan penjual lain sudah menaikkan harga menjadi 4 buah Rp 5 ribu,” ujarnya.
Strategi ini menunjukkan komitmen dan konsistensi dalam menjaga kualitas dan harga, meskipun ada tekanan dari perubahan pasar.
Selisih harga sangat berpengaruh dalam menjalankan usaha, sebab hal ini dapat menarik pelanggan tetap dan membantu usaha tersebut bertahan ditengah persaingan ketat.
Harga terjangkau dan rasanya yang enak membuat gorengan ini sangat diminati. Elma mengungkapkan sejak warungnya dibuka pada pukul 08.00 WIB hingga 21.00 WIB ia mampu menjual sekitar 1.000 buah perhari.
“ Kisaran 1.000 buah perhari, bisa lebih bisa juga kurang, tergantung rezeki,” katanya.
Salah satu pelanggan setianya, Zelin Alsyah (21), mengungkapkan, kuah sate ini membuat gorengan Elma berbeda dari yang lain.
BACA JUGA:Khodam Bunglon Hutan, Begini Kekuatannya
BACA JUGA:Putra Kaur Jadi Ketua Muda Kamar Agama MA,,
“ Biasanya hanya disajikan dengan saos, tetapi disini ada kuah sate yang rasanya khas,” kata Zelin.
Memberikan keunikan dari segi rasa agar terkesan berbeda seringkali diabaikan oleh para penjual.
Sekarang Elma telah membuktikan dengan perbedaan itulah kemudian usaha gorengannya tetap bertahan dan sukses ditengah persaingan yang rumit.
" Soal rezeki , Tuhan yang mengatur, kita bisa berusaha dan memberikan yang terbaik untuk para pembeli.” tutup Elma. (Mg3)