FIM bersama Komunitas dan Kelompok Tani Olah Bahan Organik Jadi Pupuk Kompos, Ini Harapannya

Minggu 25 Aug 2024 - 08:46 WIB
Reporter : Aprizal
Editor : Asrianto

Harianbengkuluekspress.id - Guna menuju pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan, Forum Indonesia Muda (FIM) bekerjasama dengan Komunitas Limbah Bekas Sejahtera dan Kelompok Tani Desa Bati Raja R.

Pada Sabtu siang 24 Agustus 2024 menggelar kegiatan pengolahan pupuk kompos dari bahan organik.

Kegiatan tersebut dipusatkan di Kantor Desa Batu Raja R Kecamatan Hulu Palik Kabupaten BU.

BACA JUGA:Prediksi BMKG, Daerah yang Alami Hujan Deras Hari Ini, Minggu 25 Agustus 2024, Berikut Daftarnya

BACA JUGA:Selain Rendam Rumah, Hujan Lebat Juga Sebabkan Tanah Longsor, Kodim 0408 BSK Gerak Cepat Evakuasi Material

Saat ditemui Komunitas Limbah Bekas Sejahtera, Azwar Anas mengatakan, bawa tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan

Serta kesadaran masyarakat mengenai pengolahan sampah organik untuk tetap menjaga kelestarian alam, memperbaiki struktur tanah maupun antispasi harga pupuk yang selalu mengalami kenaikan.

"Ya, kegiatan ini kita lakukan dalam upaya meningkatkan pengetahuan serta kesadaran masyarakat mengenai pengolahan sampah organik,"ujarnya.

Ditambahkannya, apalagi saat ini masih banyak kelompok tani yang menggunakan pupuk bahan kimia untuk meningkatkan hasil pertanian.

Namun, tanpa mengimbangi pupuk organik yang membuat struktur tanah menjadi rendah. Sehingga hal ini patut diberitahukan kepada masyarakat guna menuju pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan,

"Sehingga menurut kami hal ini perlu dipahami oleh para petani guna menuju pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan,"ungkapnya.

Selain itu, pembuatan pupuk organik ini sangat murah dan mudah dilakukan oleh masyarakat. Seperti salah satunya menggunakan bahan dari kulit kopi.

Dirinya pun berharap dengan adanya kegiatan ini, para petani dapat mandiri dalam pengelolaan pupuk organik secara berkelanjutan. Sehingga dapat meningkatkan perekonomian para petani kedepannya.

"Disini kami mempraktikkan bagaimana cara pengolahan pupuk dari kulit kopi, karena ini sangat mudah dilakukan. Kita harap para petani dapat mandiri dalam pengelolaan pupuk organik secara berkelanjutan. Sehingga dapat meningkatkan perekonomian para petani kedepannya,"tukasnya.

BACA JUGA:Hujan Lebat, Desa Batu Kuning Terendam Banjir, Ini Dampaknya

Kategori :