Buruan Gabung, Pendaftaran Kartu Indonesia Pintar Masih Dibuka

Minggu 25 Aug 2024 - 12:33 WIB
Reporter : Endang
Editor : Endang S

Harianbengkuluekspress.id- Kepala  Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemendikbudristek, Adhika Ganendra menuturkan  tahun 2024  Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah telah menjangkau 101.000 mahasiswa atau sebesar 50 persen dari total kuota yaitu 200.000 mahasiswa. 

KIP yang telah diluncurkan sejak 2021 lalu, diberikan kepada mahasiswa kurang mampu yang diterima di perguruan tinggi negeri melalui jalur tes dan prestasi.

Sebagai bentuk konsistensi,Kemendikbudristek melalui Puslapdik agar layanan ini semakin mudah diakses oleh masyarakat yang membutuhkan.

Dikatakannya, berdasarkan data integrasi antara siswa penerima bantuan jenjang pendidikan dasar dan menengah dengan siswa yang lolos ke jenjang pendidikan tinggi melalui jalur tes dan prestasi.

Menunjukkan semakin banyak siswa miskin yang telah dibantu untuk mencapai prestasi dan masuk perguruan tinggi, baik melalui jalur tes maupun prestasi.

" Jumlah penerima KIP  10 persen lebih tinggi dibanding tahun lalu ," ujar Andhika dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar belum lama ini. 

 Disisi lain, Direktur Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Muhammad Sholeh pada dalam webinar yang sama, menyampaikan bahwa sebagai upaya implementasi Peraturan Sekretaris Jenderal (Persesjen) Nomor 13 Tahun 2024 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Kartu Indonesia Pintar Pendidikan Tinggi

BACA JUGA:Anggota Paskibraka Kota Bengkulu 2024, Bakal Dapat Reward, Ini Bentuknya  

BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Akan Gelar Operasi Pasar Minyak Goreng , Ini Penyebabnya

Pihak kampus mengadakan seleksi bagi mahasiswa yang ingin mendaftar KIP Kuliah dengan rata-rata kuota 4.000 sampai 5.000 orang di tiap tahunnya.

 "Mahasiswa yang memiliki KIP Kuliah ini diprioritaskan terutama jika keluarganya terdaftar di Program Keluarga Harapan (PKH), lalu terdaftar dalam Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), lalu jika anak tersebut berasal dari panti asuhan atau berstatus yatim, piatu. Nanti kita juga akan survei kondisi di rumahnya, lalu kita peringkatkan," jelasnya.

Kemudian pihak kampus akan menurunkan tim survey ke rumah-rumah para calon penerima,

" Jika asal mahasiswa pendaftar masih di dalam provinsi Jawa Timur, tim survei dari kampus akan datang langsung ke lokasi. Jika di luar itu, survei dilakukan melalui panggilan video (video call)." jelasnya. 

Diketahui, KIP Kuliah menyasar empat kategori mahasiswa. Pertama, alumni SMA/SMK/sederajat yang telah memiliki KIP di tahun berjalan atau dua tahun sebelumnya.

Kedua, mahasiswa yang berasal dari keluarga miskin dan rentan miskin yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan merupakan bagian dari PKH dan memiliki KKS. Selain itu juga termasuk mahasiswa yang tinggal di panti sosial maupun panti asuhan.

Kategori :