RSHD Kota Bengkulu Hapus Kelas Layanan BPJS, Pasien Pria dan Wanita Dipisah
RSHD akan meningkatkan mutu layanan terhadap pasien rawat inap mulai 2025.-IST/BE-
Harianbengkuluekspress.id - Memasuki tahun 2025 mendatang, Rumah Sakit Harapan Doa (RSHD) Kota Bengkulu menghapus kelas layanan BPJS terhadap pasien rawat inap.
Hal ini menyesuaikan dengan Perpres Nomor 59 tahun 2024 tentang perubahan ketigas atas Perpres nomor 82 tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.
Direktur RSHD Kota Bengkulu, dr Lista Cerlyviera mengatakan aturan tersebut merupakan acuan dalam penerapan fasilitas ruang perawatan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Penerapan ini secara bertahap mulai tahun 2025, dan secara konsep kami sudah persiapkan, salah satunya gedung Madinah penerapan Kelas Rawat Inap Standar. Semua fasilitas akan disesuaikan dengan standar tersebut," kata dr Lista.
BACA JUGA:Harga Tiket Pesawat Turun, Nataru di Bengkulu Kondusif
BACA JUGA:Pelaku Pembunuhan Sadis di Kaur Diduga Orang Terdekat, Motor dan Helm Korban Ditemukan
Dalam kesiapannya, RSHD berkordinasi dengan BPJS kesehatan sehingga pelaksanaan KRIS di Kota Bengkulu benar-benar maksimal. Sebelumnya, tim dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah melakukan penilaian ke RSHD, total seluruhnya tersedia 177 tempat tidur dan dinyatakan siap untuk menerapkan KRIS 2025.
Dikatakan Lista, konsep layanan KRIS akan menghapus sistem kelas 1, kelas 2, dan kelas 3 yang selama ini dikenal masyarakat.
"Kita ada satu ruangan yakni ruangan Sapa yang selama ini untuk layanan kelas 3. Nah, nanti akan memiliki 4 tempat tidur dengan fasilitas sesuai KRIS. Begitu juga ruangan Marwa sebelumnya kelas 2 sudah sesuai dengan standar KRIS karena memiliki 4 tempat tidur," jelasnya.
Selain itu, Lista juga menjelaskan, dalam penerapan KRIS setiap rumah sakit tidak boleh lagi menggabungkan pasien bedah dan non bedah, pasien infeksi dan non infeksi, pasien laki-laki dan perempuan. Melainkan harus disiapkan pengelompokan jenis penderita.
"Misal nanti pasien anak dirawat di ruang Mina. Kemudian pasien bedah di ruang Marwa. Pasien penyakit dalam di ruang Sapa. Sedangkan pasien infeksi di ruang Rawda. Kemudian juga ada ruangan khusus untuk kasus skoliosis dan stroke," paparnya.
Di sisi lain, RSHD menjelang usia 11 tahun, terus dilakukan peningkatan dari segala aspek. Peningkatan ini sesuai dengan akreditasi yang sudah didapatkan.
Saat ini RSHD menjadi salah satu rumah sakit terbaik di Kota Bengkulu. RSHD hingga kini terus mengembangkan berbagai inovasi demi memaksimalkan pelayanan untuk masyarakat pada bidang kesehatan.
"Kita ada tagline No JULEMI artinya no jutek, no lelet, no telmi. Kita pastikan itu bukan sekedar tulisan dan omongan semata, tetapi tunjukkan bahwa pelayanan RSHD memang terbaik," sambung Lista.