Harianbengkuluekspress.id – Warga Bengkulu Selatan (BS) akhir-akhir ini menjadi resah. Pasalnya Bahan Bakar Minyak (BBM) oplosan jenis pertalite kembali beredar di BS.
Terbukti, karena diduga menggunakan BBM oplosan, kembali ditemukan kedaraan tidak mau distarter.
Hal ini dialami sepeda motor Honda Beat Street warna hitam dengan nomor polisis (nopol) BD 3275 MI milik Miksan (21) warga Desa Tanjung Aur Kecamatan Pino Raya.
Sepeda motor tersebud diduga menjadi korban BBM. Pasalnya, setelah mengisi BBM secara eceran, saat distarter motor tidak mau hidup pada Senin 26 Agustus 2024 siang.
BACA JUGA:Amalkan Doa Ini, Insya Allah Rezeki Lancar dan Berkah
"Kalaupun dipaksa hidup, kondisi mesin alami brebet dan tidak stabil," ujar Miksan kepada BE.
Lebih lanjut, Miksan mengatakan bahwa meyakinkan kendaraannya menjadi korban BBM oplosan. Atas hal tersebut ia langsung memutuskan untuk menguras habis isi tanki kendaraan.
"Total kurang lebih ada sebanyak 2,5 liter BBM yang berhasil kami keluarkan dari dalam tanki motor. Setelah dikuras langsung saya ganti dengan BBM lainnya, barulah kendaraan tersebut hidup normal dan bisa dipakai kembali," katanya.
Miksan menyampaikan bahwa BBM yang diduga BBM oplosan tersebut dibelinya di Desa Tanjung Aur. Ia mengatakan penjual BBM tersebut tidak jauh dari kediamannya.
"Memang ada kabar bahwa banyak BBM oplosan, tapi kami yakin-yakin saja kalau yang dijual itu tetap murni. Namun, hari ini saya membuktikan sendiri, bahwa BBM oplosan sudah tersebar dan merusak kendaraan,” keluhnya.
Pada kesempatan itu, Miksan berharap kejadian ini dapat ditindaklanjuti oleh pihak aparat penegak hukum (APH). Bahkan ia menyimpan barang bukti (BB) BBM oplosan tersebut.
"Kami berharap APH dapat melakukan penyelidikan dalam peredaran BBM oplosan dan dapat menangkap para pelaku yang telah meresahkan," harapnya.
Sementara itu, Managar SPBU Kutau, Syadikin SE menanggapi bahwa perkara membuktikan BBM pertalite asli dan palsu sebenarnya bisa saja dilakukan.
Namun perlu mendatangkan ahli yang berasal dari PT Pertamina langsung.