BENGKULU, BE - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu melalui Dinas Koperasi dan UKM kota akan mengusulkan ke Kementerian Koperasi dan UMK agar ratusan koperasi di Kota Bengkulu. yang tidak aktif lagi hingga saat ini untuk bisa dilakukan penutupan atau dibubarkan.
Kepala Dinkop UKM Kota Bengkulu, Nurlia Dewi menyebutkan, dari total 700 lebih koperasi yang ada dan yang sudah terdata, hampir sebanyak 230 koperasi ini sudah tidak aktif dan sudah sewajarnya dilakukan penutupan.
"Dari yang terdata sama kita ini, ada sekitar 230 lebih koperasi yang sudah tidak aktif lagi dan seharusnya dibubarkan," jelasnya, Kamis (16/11).
Namun, ia mengatakan, memang untuk pembubaran koperasi yang sudah tidak aktif lagi ini merupakan wewenang dari Kementerian Koperasi dan UKM RI bukan di Dinkop kota.
"Untuk pembubarannya bukan wewenang kita (Kopersi dan UKM kota, red) tetapi wewenang Kementerian," terang Kadiskop.
Selain itu, ia pun mengatakan, ratusan koperasi yang sudah tidak aktif ini sudah terjadi sejak tahun 2017 lalu hingga 2023 ini pastinya.
"Ini data dari Kementerian Koperasi dan UKM pusat. Jadi, kita siap melengkapi berkas-berkas jika ratusan koperasi ini resmi di tutup atau dibubarkan nantinya," terangnya.
Sementara itu, ia pun berharap, koperasi yang lainnya yang tersebar di Kota Bengkulu di minta untuk bisa lebih aktif lagi. Apalagi, ada wacana dari pihaknya yang akan mendirikan forum koperasi tingkat kecamatan.
"Kita meminta koperasi bisa lebih aktif lagi. Sehingga kedepan, koperasi bisa mengakses program-program kerja dari pemerintah terkait pengembangan koperasi daerah," tuturnya.
Selain itu, ia menjelaskan, kedepan melalui forum koperasi dapat menjadi pacuan di dalam mendorong koperasi yang modern dan mengakses pasar digital.
"Jaman sekarangkan semuanya serba digital. Nah, bagaimana koperasi kita pun harus bisa hadir secara digital sehingga dapat diakses secara luas oleh pasar luar," demikian ucapnya. (529)