Harianbengkuluekspress.id- Pemimpin umat katolik dunia, Paus Fransiskus sudah tiba di Indonesia pada 3 September 2024 siang.
Kedatangannya dengan menggunakan pesawatdan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, pada pukul 11.26 WIB. Pada kesempatan itu ia disambut Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.
Serta Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo, Ketua Panitia Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia Ignasius Jonan, sejumlah pejabat Eselon I Kementerian Agama.
Selama di Indonesia banyak agenda yang akan dihadiri. Berikut jadwal kegiatan Paus Fransiskus selama di Indonesia.
Pada Rabu 4 September pada pukul 10.35 WIB, Paus beserta rombongan akan bertandang ke Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Presiden Joko Widodo, jajaran pemerintah, masyarakat sipil, dan para duta besar akan menyambut kedatangan Paus di sana.
Setelah dari Istana Merdeka, tepat pukul 11.30 WIB, Paus dijadwalkan melakukan pertemuan pribadi dengan anggota Serikat Yesus. Selanjutnya, pukul 16.30 WIB Paus melakukan pertemuan dengan uskup, pendeta, dan diaken (pelayan gereja) di Gereja Katedral Jakarta.
BACA JUGA: Menag Puji Kesederhanaan Paus Fransiskus Tiba Di Indonesia
BACA JUGA: Untuk Pertama kalinya,MTQ Nasional Gelar Lomba Seni Kaligrafi Digital
Pukul 17.35 WIB, Paus dijadwalkan melakukan pertemuan dengan generasi muda dalam Scholas Occurrentes. Pertemuan digelar di Graha Pemuda.
Kamis (5/9/2024), Paus dijadwalkan melakukan pertemuan dengan tokoh lintas agama. Pertemuan ini berlangsung pada pukul 9.00 WIB. Kemudian, pada pukul 10.15 WIB, Paus akan melakukan
pertemuan dengan penerima manfaat dari organisasi amal di Indonesia. Pertemuan itu digelar di kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).
Sore harinya, tepatnya pukul 17.00, Paus bertemu dengan ribuan Umat Katolik di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Paus akan memimpin langsung gelaran Misa Akbar di sana.
Hari berikutnya, Jumat (6/9/2024), Paus bertolak menuju ke Ibu Kota Papua Nugini Port Moresby. Paus bertolak ke Papua Nugini, lagi-lagi melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Dirjen Bimas Katolik Kemenag Suparman mengatakan, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tiga kali mengundang Paus datang ke Indonesia. Menurutnya, Paus sangat tertarik berkunjung ke Indonesia.
Ini menjadi kebanggaan bagi Indonesia, kehadirannya sebagai apresiasi Paus atas kebebasan beragama di Tanah Air. Buktinya, Umat Katolik di Indonesia berjumlah 8,6 juta jiwa. Jumlah tersebut tidak bisa dibilang sedikit. "Kekuatan Indonesia dalam kebebasan beragama itu ditopang oleh Pancasila," tukasnya. (**)