Harianbengkuluekspress.id- Meriani, saat ini maju dalam kanca perpolitikan di Provinsi Bengkulu. Dirinya maju sebagai bakal calon wakil Gubernur (Balon wagub) berpasangan dengan Rohidin Mersyah yang disingkat ROMER.
Pasangan ini sudah mendaftar ke KPU Provinsi Bengkulu beberapa waktu lalu dan siap memajukan Provinsi Bengkulu pada periode 2030-2035.
Meriani lahir pada 4 Juni 1966 di Talo, Kabupaten Seluma, adalah tokoh bisnis yang terkenal di Bengkulu.
Sebagai putri kelima dari tujuh bersaudara, beliau berasal dari keluarga dengan latar belakang etnis Serawai dan Rejang, dengan ayahnya H. Abdul Manap (alm) dari Bengkulu Utara dan ibunya Hj. Kemala (Almrh) dari Seluma.
BACA JUGA:Kredit Mobil Daihatsu Sigra, Cicilan Rp 2 Jutaan Perbulan, Segini Uang Mukanya
BACA JUGA:Pilkada 2024, Pastikan 11 Ribu Pemilih Pemula di Seluma Tak Golput, Ini yang Dilakukan Kesbangpol
Dengan karier yang dimulai pada tahun 1986 di PT. Agung Automall, Meriani telah membuktikan keahliannya dalam industri otomotif dan berbagai bisnis lainnya.
Sebagai anak kelima dari tujuh bersaudara, Meriani memulai perjalanan hidupnya dalam sebuah keluarga yang kaya akan tradisi dan budaya.
Ayahnya, almarhum H. Abdul Manap, berdarah Rejang Bengkulu Utara, sementara ibunya, almarhumah Hj. Kemala adalah seorang ibu yang berprofesi sebagai guru, membawa warisan budaya etnis Serawai dari Seluma.
Dari kedua orang tuanya, Meriani mewarisi semangat yang tangguh dan visi yang luas, dua aspek penting yang telah membentuknya menjadi pribadi tangguh.
Dalam perjalanannya, Meriani telah mengambil peran kunci dalam sejumlah inisiatif bisnis.
Karirnya di dunia bisnis dimulai dari posisi yang rendah, namun dengan ketekunan dan dedikasi, ia berhasil menembus batas-batas dan mencapai puncak sebagai seorang eksekutif bisnis yang disegani.
BACA JUGA:Prediksi BMKG, Daerah yang Alami Cuaca Ekstrem Hari Ini, Rabu 4 September 2024, Berikut Daftarnya
BACA JUGA:Pilkada 2024, Sekda Mukomuko Larang ASN Terlibat Politik Praktis, Hadiri Kampanye Boleh, Tapi ...
Meriani memulai pendidikannya di sekolah lokal di Bengkulu, di mana dia menunjukkan ketertarikan pada studi hukum dan kepemimpinan. Ini membawanya ke universitas, di mana ia berhasil meraih gelar sarjana hukum.