5. Penutupan dan Fermentasi
Tutup tumpukan bahan dengan terpal atau plastik agar proses fermentasi berjalan dengan baik. Pastikan tumpukan tertutup rapat untuk menjaga suhu dan kelembapan.
6. Pemantauan dan Pembalikan
Setelah satu minggu, buka penutup dan aduk kembali campuran untuk memberikan aerasi. Aduk campuran setiap 1-2 minggu untuk memastikan proses dekomposisi berlangsung merata. Proses ini akan menghasilkan panas, yang merupakan tanda bahwa dekomposisi sedang terjadi.
7. Pengomposan hingga Matang
Proses fermentasi atau pengomposan biasanya memakan waktu sekitar 4-6 minggu, tergantung pada kondisi lingkungan. Pupuk kandang yang sudah matang akan memiliki ciri-ciri berikut:
- Tidak berbau busuk.
- Suhu tumpukan mulai menurun.
- Tekstur menjadi remah dan warnanya lebih gelap.
- Bahan-bahan organik asalnya sudah tidak terlihat jelas.
8. Penyimpanan dan Penggunaan
Setelah pupuk kandang matang, angin-anginkan terlebih dahulu untuk mengurangi bau amonia yang tersisa. Simpan pupuk kandang di tempat yang kering dan terlindung dari hujan.
Pupuk ini siap digunakan untuk menyuburkan tanaman dengan cara dibenamkan ke dalam tanah atau ditaburkan di sekitar tanaman.
BACA JUGA:Membuat Pupuk Kompos dari Sampah Organik, Begini Caranya
BACA JUGA:Pupuk Kandang, Ini Manfaatnya Bagi Tanaman
Tips Tambahan: