Proses enkapsulasi ini berfungsi untuk melapisi dan menutup rongga pada filter rokok.
Setelah selesai, hasilnya kemudian dicampurkan dengan aspal dan agregat lain.
Agar bisa membuat kualitas aspal yang baik, maka takaran filter rokok harus tepat.
"Karakteristik filter rokok yang berongga perlu diperhatikan karena akan memengaruhi jumlah aspal yang digunakan," ujar Kornel.
Selanjutnya, Kornel menguji kemampuan campuran aspal dalam menerima beban filter rokok. Ia mengambil delapan variasi jumlah filter rokok.
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui persentase filter rokok yang paling optimum terhadap kinerja campuran jalan aspal.
Setelah melakukan pengujian, Kornel mendapatkan kesimpulan bahwa jumlah filter rokok akan optimal dengan beban maksimal 0,625 persen.
Selain itu, penggunaan filter sebagai campuran jalan aspal tidak bisa dilakukan secara berlebih.
Kornel berharap penelitiannya bisa menjadi solusi dalam memanfaatkan limbah rokok yang melimpah.
BACA JUGA:Pilkada Serentak 2024, Jika Kotak Kosong Menang, Ini Konsekuensinya
BACA JUGA:Buah Kundur, Ini Khasiatnya Bagi Kesehatan
Menurutnya, hasil penelitian ini bisa menjadi acuan dalam mengembangkan bahan penguat aspal lainnya.
Ide Kornel ini tertuang dalam tugas akhirnya yang berjudul Analisis Pengaruh Penggunaan Limbah Filter Rokok Enkapsulasi sebagai Campuran Aspal HRS-WC terhadap Nilai Stabilitas Marshall. (*)