Tingkatkan Kreativitas Anak, TK Tunas Harapan Terus Berinovasi

Novita Dwi Lestari, M.Pd., Kepala Sekolah TK Tunas Harapan, berkomitmen menciptakan lingkungan belajar kreatif dan mendukung perkembangan anak usia dini.-Indri, CW1/Bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id- TK Tunas Harapan terus berinovasi dalam memberikan pendidikan usia dini yang berkualitas dengan mengusung Kurikulum Merdeka.

Didukung tenaga pendidik profesional dan fasilitas memadai, sekolah ini menjadi tempat ideal untuk membentuk karakter dan kreativitas anak.  

Kepala Sekolah TK Tunas Harapan, Novita Dwi Lestari, M.Pd., menyampaikan bahwa TK ini telah sepenuhnya mengadopsi Kurikulum Merdeka yang disesuaikan dengan kebutuhan anak usia dini. 

"Kami menyesuaikan pembelajaran dengan kurikulum pusat dan menerapkan konsep belajar sambil bermain. Untuk membaca dan menulis, misalnya, kami menggunakan metode bermain kartu kata," ujarnya.  

BACA JUGA:Perjuangkan Masalah Pendidikan dan Kesehatan, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Reses Ini Aspirasi Masyarakat

BACA JUGA:Mendikdasmen Gelar Diskusi Terpumpun Soroti 8 Kebijakan Pendidikan Ini

Untuk meningkatkan kreativitas dan keterampilan sosial anak, sekolah ini menggunakan metode demonstrasi, tanya jawab, dan bercerita.

Anak-anak juga diberikan kesempatan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seperti mewarnai, kolase, tari, serta hafalan surat pendek, azan, dan sholawatan. 

"Pelajaran moral dan karakter diajarkan melalui tindakan langsung, seperti tata cara menghormati orang tua, serta didukung dengan media seperti video dan cerita," ucap Novita.   

TK Tunas Harapan memiliki 7 guru yang semuanya memiliki latar belakang pendidikan minimal S1 di bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), serta kepala sekolah yang berpendidikan S2.

Lalu guru di Tk Tunas Harapan secara rutin mengikuti pelatihan dari Dinas Pendidikan, mengikuti memanfaatkan platform Merdeka Mengajar, dan webinar eksternal.  

Untuk menangani anak berkebutuhan khusus atau yang mengalami kesulitan belajar, TK ini menerapkan pendekatan personal melalui kerja sama antara guru, orang tua, dan anak.

"Kami memberikan perhatian ekstra dengan bantuan guru pendamping untuk memastikan setiap anak dapat mengikuti pembelajaran," jelas Novita.

Dengan rasio siswa dan guru 1:15, sekolah memastikan pengajaran berjalan efektif.   Saat ini, TK Tunas Harapan memiliki total 80 siswa.

Tag
Share