Harianbengkuluekspress.id – Kabupaten Lebong menjadi salah satu daerah rawan bencana alam. Untuk itu, seluruh masyarakat Lebong diminta untuk selalu waspada, mengingat saat ini Lebong sudah cukup sering turun hujan dengan intensitas tinggi dikarenakan peralihan musim elnino ke lanina atau musim kemarau ke musim penghujan.
Kepala Pelaksana (Kalak) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebong, Tantomi SP mengatakan bahwa saat ini di Kabupaten Lebong memang sudah cukup sering turun hujan dengan intensitas cukup tinggi.
“Saat ini hujan sudah sering turun, baik pagi, siang, sore maupun malam hari,” kata Tantomi.
Oleh karena itu, lanjut Tantomi, pihaknya bersama seluruh tim hingga tingkat terbawah, selalu siaga 1 x 24 jam untuk melakukan pemantauan maupun turun langsung ketika terjadi musibah bencana alam.
“Petugas kita minta untuk bisa selalu bersiaga,” jelasnya.
Saat ini juga telah dilakukan antisipasi beberapa tempat yang rawan bencana alam banjir di kawasan bantaran aliran sungai serta kawasan yang sering terjadi musibah tanah longsor. Selain itu persiapan sarana dan prasarana juga dilakukan.
BACA JUGA:Bapak Garap Anak Kandung Selama 2 Tahun, Begini Modus Dalam Jalankan Aksinya
BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Minta Pendaftaran CPNS Diperpanjang, Khusus untuk Formasi Ini
“Persiapan demi persiapan terus kita lakukan,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Tantomi juga mengimbau kepada masyarakat agar bisa selalu waspada dan jika sedang turun hujan sebaiknya untuk tidak keluar rumah terlebih dahulu, jika tidak ada keperluan yang terlalu mendesak.
“Selalu siaga dan waspada terhadap terjadinya musibah bencana,” himbaunya.
Terpisah, Kapolres Lebong, AKBP Awilzan SIK melalui Wakapolres, Kompol Muliyadi MR mengatakan bahwa pihaknya melalui Satuan Samapta Bhayangkara (Sabhara), juga telah melakukan persiapan dengan melakukan pemeriksaan sarana dan prasarana peralatan Search and Rescue (SAR).
“Sapras SAR telah kita periksa untuk memastikan sapras semuanya siap digunakan jika dibutuhkan,” ucapnya.
Lanjut Wakapolres, adapun sapras SAR yang dimiliki seperti perahu karet, sekoci, baju pelampung, dayung, pompa perahu, helm serta peralatan lainnya. Dimana untuk peralatan yag mengalami kerusakan, langsung dilakukan perbaikan.
“Ada perahu karet yang rusak dan sudah kita bawa untuk diperbaiki,” pungkasnya.(614)