Harianbengkuluekspress.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Fatmawati Soekarno Bengkulu mengimbau kepada seluruh masyarakat Bengkulu untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang sekarang ini sedang terjadi.
Prakirawan BMKG Fatmawati Bengkulu, Andre Alfando menyebutkan, bahwa Provinsi Bengkulu sekarang ini telah memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
Karena itu, pada awal September 2024 diperkirakan mulainya musim transisi di Provinsi Bengkulu. Sebab, dari hasil analisa cuaca menunjukkan adanya potensi curah hujan yang signifikan di beberapa area.
"Kondisi geografis Bengkulu memiliki rentang waktu cuaca yang tersendiri, sehingga cuaca di tingkat nasional tidak selalu sama dengan kondisi di Provinsi Bengkulu," ucapnya.
BACA JUGA:Jangan Percaya Calo, Ada Oknum Janjikan Kelulusan CPNS, Laporkan!
BACA JUGA:Kejari Usulkan Pembangunan Rumdin dan Mess, Ini Dia Kegunaannya
Dia menyebutkan bahwa diperkirakan beberapa hari ke depan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sejumlah wilayah. Seperti di Kota Bengkulu. Kemudian di Kabupaten Mukomuko, di Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Kaur serta wilayah di sekitarnya.
"Untuk curah hujan memang masih belum merata, baik dari hujan ringan, sedang hingga lebat. Namun, intensitas hujan akan lebih sering terjadi pada minggu ke tiga di bulan September hingga Oktober nanti," tuturnya.
Selain itu, kata Andre, para nelayan juga diminta untuk berhati-hati saat melaut, sebab gelombang laut berkisar antara dua hingga 2,5-3 meter.
"Nelayan diimbau untuk tetap berhati-hati ketika pergi melaut dan memantau informasi cuaca terbaru dari situs resmi BMKG guna memastikan keselamatan selama beraktivitas di laut," katanya.
Dia berharap agar masyarakat dan para nelayan di Provinsi Bengkulu untuk selalu memantau perkiraan cuaca di situs web resmi milik BMKG, guna mengantisipasi informasi hoax atau palsu terkait perubahan cuaca yang sekarang ini tengah terjadi.
"Ini penting dilakukan oleh masyarakat Bengkulu, agar informasi yang di dapat lebih pasti dan akurat terutama bagi para nelayan tradisional," tutupnya. (529)