Harianbengkuluekspress.id - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu terus memacu industri kecil dan mikro (IKM) di daerah untuk naik kelas. Salah satu strategi yang dapat dilakukan IKM untuk naik kelas. Yakni, dengan pemanfaatan teknologi terkini.
Kepala Disperindag Provinsi Bengkulu, Foritha Ramadhani Wati mengatakan, IKM lebih diidentikan dengan industri rakyat. Karena, industri ini biasanya merupakan buah dari upaya mandiri masyarakat. Saat ini terdapat sebanyak 19.913 IKM yang tersebar di seluruh wilayah Bengkulu.
"IKM itu industri rakyat dan jumlah pelaku usahanya cukup banyak di Bengkulu," kata Foritha, Selasa 17 September 2024.
Meskipun jumlah pelaku IKM cukup banyak di daerah, Foritha mengaku, sangat sedikit pelaku IKM yang memanfaatkan teknologi digital. Akibatnya penjualan produk IKM menjadi terbatas di satu wilayah. Oleh karena itu, Disperindag Provinsi Bengkulu mendorong ke pelaku IKM di daerah untuk mendapatkan kemudahan access to market. Dengan kemudahan access to market, pelaku IKM semakin mudah memasarkan produknya ke pasar.
BACA JUGA:Motif Pembacokan Soal Rumput, Ini Luka Diderita Korban
BACA JUGA:Bupati Ini Ajak Teladani Sifat Nabi
"Pelaku IKM itu perlu kemudahan mengakses pasar, dengan begitu penjualan mereka akan meningkat," ujar Foritha.
Ia mengaku, dengan kemudahan dalam mengakses pasar, maka IKM tidak harus punya toko atau berjualan di mal. Mereka bisa masuk ke e-commerce platform dan produknya dijual lewat distribusi network.
"Cukup dengan e-commerce platform, IKM bisa menjual produknya tanpa perlu adanya toko," ujar Foritha.
Foritha mengaku, sudah banyak pelaku IKM memanfaatkan penjualan melalui e-commerce platform, meski begitu penjualan baru sebatas di dalam negeri. Ia mendorong pelaku IKM bisa menembus pasar ekspor karena produk yang dihasilkan oleh IKM di daerah saat ini sangat beragam dan berkualitas.
BACA JUGA:BRI Finance Dukung Komunitas Drifting Semarang Sideways
"Kami terus mendorong IKM di Bengkulu agar bisa ekspor di pasar internasional dengan memanfaatkan pemasaran melalui e-commerce platform," tutupnya.
Kepala Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Provinsi Bengkulu, Ahmad Irfansyah menyampaikan, KADIN gencar mengajak pelaku IKM di Bengkulu agar bisa terlibat penjualan secara digital melalui e-commerce platform. Apalagi selama kurun waktu 2017-2023 peran IKM terhadap perekonomian di Provinsi Bengkulu terus mengalami penurunan dari 6,16 persen pada 2017 menjadi 5,98 persen pada 2023.
"Peran IKM terhadap ekonomi Bengkulu terus menurun, oleh karena itu kami berharap IKM bisa terlibat penjualan secara online sehingga bisa berdampak besar pada pertumbuhan ekonomi Bengkulu," tutupnya. (Rewa Yoke)