Harianbengkuluekspress.id - Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Bengkulu menilai rentenir sulit diberantas. Disebabkan, layanan pinjam uang yang diberikan lebih mudah dibandingkan Bank. Oleh karena itu, Bank harus memberikan memberikan kemudahan kepada nasabah sehingga mencegah mereka meminjam uang ke rentenir.
Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Bengkulu, Mohamad Irfan Surya Wardana mengatakan, selama ini banyak perbankan di Bengkulu masih memberikan pinjaman kepada nasabah dengan berbagai kesulitan. Padahal banyak nasabah potensial dan memiliki catatan kredit baik. Hal tersebut tentu saja membuat nasabah terpaksa meminjam ke rentenir karena prosesnya mudah dan tidak berbelit-belit, meskipun dengan bunga yang tinggi.
"Rata-rata bank sekarang sulit memberikan pinjaman. Kalau begini terus mereka kalah dengan rentenir," kata Irfan, Rabu 25 September 2024.
Selain kemudahan, antara pihak peminjam dan pemberi pinjaman saling merasakan manfaat meski harus terbebani dengan bunga yang tinggi. Bahkan ia menceritakan ketika datang ke suatu pasar hampir seluruh pedagang meminjam uang kerentenir. Kondisi itu didasari atas keperluan yang mendesak sementara akses untuk bank sangat sulit.
BACA JUGA:Telkomsel Raih 2 Penghargaan Internasional, Berikut Prestasinya
BACA JUGA:Ekspor Biji Kopi Bengkulu Masih Lewat Lampung dan Jakarta, Balai Karantina Bengkulu Lakukan Ini
"Seharusnya akses keuangan di Bank dipermudah, kalau sulit tentu saja akan membuat masyarakat semakin terjerat dengan pinjaman berbunga tinggi," tuturnya.
Ia mengaku, pinjaman yang mudah dan cepat hanya bisa diperoleh melalui rentenir. Bahkan tanpa syarat-syarat yang rumit. Hal inilah yang membuat banyak pedagang lebih memilih meminjam uang ke rentenir meski bunga yang harus dibayarkan hampir setengahnya.
"Saya pernah datang ke beberapa pasar, pedagangnya semuanya pinjamnya ke rentenir. Jadi siapa yang perlu di sana boleh pinjam, tidak pakai jaminan, tidak pakai KTP karena mereka sudah saling mengenal," ujarnya.
Di sisi lain, menurutnya, alasan para rentenir sulit diberantas karena mereka mampu mengambil pasar yang tidak bisa diakses oleh perbankan. Sehingga membuat rentenir memanfaatkan kesempatan tersebut dengan baik. Lebih lagi saat ini, banyak rentenir juga sudah memanfaatkan aplikasi financial teknologi dan membuat pasar kredit mereka menjadi lebih luas.
BACA JUGA:Masyarakat Diminta Cermati DPT, Ini Tujuannya
"Kalau seperti ini terus maka bank bisa kalah dengan rentenir, kita berharap inklusi dan literasi keuangan naik tapi kalau sektor jasa keuangan seperti bank tidak mendukung maka itu percuma," tutupnya. (Rewa Yoke)