Harianbengkuluekspress.id - Kasus matinya hewan ternak kembali terjadi. Kali ini di Kabupaten Seluma, empat ekor Kambing secara misterius. Sementara di Kabupaten Kaur, seekor Sapi mati dibantai hanya menyisakan kepalanya saja di lokasi kejadian.
Kasus Matinya hewan ternak di Kabupaten Seluma kembali lagi terjadi. Empat ekor Kambing milik mustami (60), masyarakat Desa Lubuk lagan Kecamatan Seluma Barat Kabupaten Seluma mati dengan luka robek dibagian leher.
Joni Ermawan mengatakan, kejadian tersebut terjadi di perkebunan milik orang tuanya yang terletak tebing sekumbang, wilayah perkebunan masyarakat Desa Lubuk lagan. Menurutnya, kemungkinan besar kambing tersebut mati disebabkan Beruang.
"Perkiraan itu Kejadian tegah malam tadi, kambing itu di dalam sangkar ada yang mati itu ada 4, 1 hilang kemungkinan dibawa pergi binatang buas, yang masih hidup di dalam kandang itu ada 4 ekor," Sampai Joni kepada BE, Sabtu (28/9)
Keluarga Mustani stelah melaporkan kejadian tersebut ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Seksi konservasi wilayah 2 untuk ditindaklanjuti. Hal dilakukan untuk memeinimalisir kejadian tersebut, agar tidak kembali terjadi dan membahayakan masyarakat.
BACA JUGA:Menakar Visi - Misi 3 Paslon Bupati Kepahiang
BACA JUGA:387 Pendaftar CPNS Dinyatakan MS, Ini Pernyataan Kepala BKPSDM Bengkulu Selatan
"Tadi ada keluarga kami yang sudah melaporkan kejadian ini ke BKSDA, " sambungnya.
Diketahui, selama September 2024 ini, kejadian serupa sudah terjadi terhadap 2 ekor kambing milik karyawan PTPTN 7 unit usaha Padang Pelawi, Kecamatan Sukaraja. Kemudian, 3 kambing dan 1 ekor ayam masyarakat Trans Bali Dusun II Desa Tanjung Kuwau Kecamatan Lubuk Sandi.
//Seekor Sapi Dibantai
Disisi lain, aksi pencurian hewan ternak (Curnak) di wilayah hukum Polres Kaur semakin mengganas. Kali ini menimpa Angga Mendrofa (34), warga Desa Muara Jaya Kecamatan Maje Kabupaten Kaur, Seekor sapi betina miliknya dibantai oleh pelaku Curnak dan meninggalkan kepala dan kaki sapi di lokasi tak jauh dari tempat sapi korban diikat, Sabtu 28 September 2024 malam.
“Untuk laporan korban sudah kita terima dan pelaku Curnak ini masih dalam penyelidikan kita,” kata Kapolres Kaur AKBP Yuriko Fernanda SH SIK MH melalui Kapolsek Maje IPDA. Alpino,Sabtu 28 September 2024, kepada BE.
BACA JUGA:Jelang Seleksi PPPK, Honorer Diminta Persiapkan Diri
Data terhimpun BE, aksi Curnak ini terjadi sekitar pukul 03.00 WIB saat korban sedang terlelap tidur. Korban mengetahui jika sapinya dibantai Curnak itu pada Sabtu, 28 September 2024, sekitar pukul 06.30 WIB. Saat dia mengecek Sapi warna coklat berumur sekitar 8 bulan itu tidak ada ditempat. Sapi miliknya itu ditemukan kepala sapi dan bagian tubun yang lain di lokasi perkebunan kelapa sawit Desa Linau, Kecamatan Maje, yang merupakan sisa dari pencurian hewan ternak yang sengaja ditinggalkan oleh pelaku.
Mengetahui sapinya telah dibantai pelaku curnak korban langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Maje.
“Pelaku diduga lebih dari satu orang dan saat mencuri korban tengah tertidur lelap, setelah berhasil membawa sapi pencuri langsung mengeksekusi dan meninggalkan kepala, kaki dan sisa kotoran,” terangnya.
Ditambahkan Kapolsek, dengan kejadian ini diimbau agar peternak sapi lebih mewaspadai aksi curnak yang sering melanda para peternak. Salah satunya dengan mengaktifkan Siskamling di lingkungan tempat tinggal dan selalu mengontrol ternak setiap sejam sekali.
“Kita minta kepada warga untuk bersama-sama menjaga lingkungan masing-masing. Khususnya untuk ternaknya ada di dekat rumah, sebaiknya dikontrol secara rutin,” imbaunya. (Jefryanto dan Airullah)