Ajak Petani Sawit Beternak Sapi, Ini Pernyataan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, drh Muhammad Syarkawi --

Harianbengkuluekspress.id - Pemerintah Provinsi Bengkulu mengajak petani sawit untuk beternak sapi. Sebab, sapi bisa menjadi investasi yang juga cukup menjanjikan bagi petani sawit beternak sapi. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, drh Muhammad Syarkawi mengatakan, ada peluang besar yang sering terabaikan oleh petani sawit yakni beternak sapi. Karena, dengan beternak sapi, petani sawit akan memiliki banyak investasi yang menguntungkan.

"Tidak hanya berkebun sawit, beternak sapi juga tidak kalah menguntungkan," kata Syarkawi, Rabu 27 November 2024.

Menurut Syarkawi, beternak sapi betina produktif minimal 4 ekor bisa menjadi langkah bijak. Dalam setahun, peternak bisa menghasilkan anak sapi sebanyak 4 ekor dengan bantuan teknik Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik.

"Kawin suntik cara atau teknik untuk memasukkan mani (sperma atau semen) dari sapi pejantan produktif ke sapi betina," ujarnya.

BACA JUGA:Harga Tiket Pesawat Masih Mahal, Ini Keterangan EGM AP II KC Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu,

BACA JUGA:Baru 878 UMKM di Kaur Kantongi Sertifikat Halal

Salah satu keunggulan kawin suntik harganya yang terbilang murah, hanya sekitar Rp 300 ribu. Bayangkan, jika setiap tahun sapi melahirkan, maka dalam jangka waktu 4 tahun, petani sawit bisa memiliki 16 ekor sapi. Ini setara dengan nilai Rp 240 juta jika harga sapi per ekor mencapai Rp 15 juta seperti yang umumnya diperoleh.

"Hanya dengan modal 4 ekor sapi bisa menjadi 16 ekor ditahun keempat dan di tahun ke lima sudah bisa menjual beberapa ekor, dan kemudian jumlah sapi yang di kawin suntik juga akan semakin meningkat," ujarnya.

Investasi ini juga memberikan peluang lebih besar bagi petani sawit. Selain dari hasil penjualan sapi, peternak bisa memanfaatkan pupuk kotoran sapi untuk menggemburkan tanah sawit. Ini akan meningkatkan produktivitas kebun sawit mereka dan memberikan hasil yang lebih baik.

"Pupuk dari kotoran sapi juga bisa dimanfaatkan untuk tanaman sawit jadi bisa menghemat pembelian pupuk juga," ujarnya.

BACA JUGA:Pemkot Gelar Disabilitas Got Talent, Ini Tanggal Penyelenggaraannya

Tidak hanya itu, beternak sapi juga memberikan kestabilan pendapatan bagi petani sawit. Sebagai komplementer dari usaha sawit, beternak sapi memberikan diversifikasi pendapatan yang bisa melindungi petani dari fluktuasi harga sawit di pasar internasional.

"Dengan demikian, beternak sapi di kebun sawit bukan hanya sebuah alternatif, tetapi juga investasi cerdas yang bisa memberikan manfaat jangka panjang bagi petani sawit. Dengan kreativitas dan komitmen, mereka bisa memanfaatkan dua potensi besar ini untuk meningkatkan kesejahteraan mereka dan juga memperkuat sektor pertanian di Provinsi Bengkulu," pungkasnya. (Rewa Yoke)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan