Harianbengkuluekspress.id - Wisata air Napal Jungur di Desa Napal Jungur Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma ditutup sementara hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
Hal ini dikarenakan Polsek Sukaraja tengah melakukan penyelidikan terkait penyebab meninggalnya salah satu pengunjung wisata Napal Jungur beberapa hari lalu.
Kapolres Seluma, AKBP Arief Eko Prasetyo SIK melalui Kapolsek Sukaraja Iptu Catur Teguh Susanto mengatakan, objek wisata Napal Jungur terpaksa ditutup sementara hingga batas waktu yang tidak tentukan.
"Sembari melakukan penyelidikan terkait pengunjung yang tewas tenggelam, objek wisata Napal Jungur ini kita tutup sementara terlebih dahulu," kata Kapolsek Sukaraja, Iptu Catur Teguh Susanto.
Ditegaskan Kapolsek, prosedur keselamatan pengunjung wisata tersebut perlu dievaluasi. Mengingat kejadian serupa bukan kali pertama terjadi. Dimana dalam satu tahun ini sudah dua kali terjadi.
BACA JUGA:Lanal Bengkulu Latih Prajurit dan Masyarakat Tanggap Bencana, Kolaborasi dengan Instansi Ini
BACA JUGA:Bonceng 3 Tabrak Truk Angkut Gas LPG, Pelajar di Bengkulu Tengah Meninggal di Tempat Kejadian
"Ini bukan kali pertama terjadi. Untuk itu, Pokdarwis terkait prosedur keselamatan pengunjung juga perlu dievaluasi lagi. Ke depananya keselamatan pengunjung harus lebih extra ditingkatkan. Sehingga kejadian serupa tak terulang," ujar Kapolsek.
Diketahui, sebelumnya pengunjung Wisata Napal Jungur atas nama Chandra bersama rombongan yang terdiri dari 12 remaja, empat orang dewasa, dan dua anak kecil menikmati bermain air di kedalaman sebatas leher dewasa sekitar pukul 14.00 WIB pada Rabu, 16 Oktober 2024.
Rombongan tersebut dari Kota Bengkulu berwisata ke Napal Junggur dengan menggunakan tiga mobil dan memulai aktivitas dengan membakar ikan serta mandi di sungai. Ketika sebagian anggota rombongan mulai naik ke darat, Chandra masih menyelam.
Namun, saat rombongan menyadari kehadiran Chandra yang hilang, pencarian segera dilakukan. Setelah pencarian yang menegangkan, korban ditemukan terkulai di dasar sungai.
"Berdasarkan keterangan saksi di lokasi, diketahui bahwa Chandra berada di dalam air hingga sebatas leher orang dewasa. Pihaknya juga melakukan olah TKP dengan mengecek kedalaman sungai di lokasi berkisar antara 170 CM di titik pertama hingga 2 meter di titik kedua," sampai Kapolsek.
Diterangkan, jika sempat dilakukan pertolongan oleh panitia dengan memberikan tekanan pada dada korban, sayangnya, upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Kemudian korban dilarikan ke Puskesmas Dermayu yang dimana dokter menyatakan bahwa dia telah meninggal dunia.
"Setelah kejadian, jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka dengan iringan panitia dan pihak kepolisian," ujarnya.
Kapolsek menambahkan bahwa pihaknya telah menyampaikan kepada keluarga untuk melakukan otopsi, tetapi keluarga menolak dan menerima kejadian ini sebagai musibah.