Harianbengkuluekspress.id – Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, resmi menetapkan status tanggap darurat longsor selama 14 hari di Desa Pondok Panjang, Kecamatan V Koto.
Keputusan ini diambil sebagai langkah cepat untuk menangani tebing yang longsor dan mengancam rumah-rumah warga di sepanjang Sungai Manjuto.
Status tanggap darurat ini berlaku mulai 17 hingga 30 Oktober 2024, untuk mencegah kerusakan lebih parah dan melindungi warga dari bahaya.
“Tanggap darurat longsor sudah ditetapkan selama 14 hari, mulai dari tanggal 17 hingga 30 Oktober 2024,” kata Ruri Irwandi, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Senin 21 Oktober 2024.
BACA JUGA:Pjs Bupati Mukomuko Desak Penanganan Cepat Longsor di Desa Pondok Panjang, Ini Alasannya
BACA JUGA:Penetapan Tanggap Bencana Longsor Belum Diteken, Ini Penyebabnya
Sebelumnya, Tim Reaksi Cepat (TRC) yang terdiri dari BPBD Mukomuko, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, serta Dinas Perkim, telah meninjau lokasi tebing yang longsor sepanjang Sungai Manjuto.
Longsoran tebing ini telah menyebabkan satu rumah milik warga, Dadang (35), amblas ke dalam sungai. Beruntung, sebelum kejadian, Dadang dan keluarganya telah mengungsi ke rumah kerabatnya.
“Setelah penetapan status tanggap darurat, tim teknis akan melakukan penanganan tebing yang longsor selama 14 hari. Kami telah melakukan kajian awal, dan hasilnya sudah diserahkan kepada Pjs Bupati untuk tindak lanjut,” jelas Ruri.
Penanganan lebih lanjut akan dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, serta Balai Wilayah Sungai Sumatera VII, yang memiliki tanggung jawab teknis dalam perbaikan tebing.
Ahmad Hidayat Syah, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Mukomuko, menambahkan bahwa saat ini masih ada 14 rumah lain di lokasi tersebut yang terancam longsor.
Rumah-rumah ini hanya berjarak sekitar satu meter dari tebing yang longsor. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan, terutama karena curah hujan yang tinggi membuat tebing semakin rentan terhadap longsoran.
"Kami mengimbau warga yang rumahnya berada di dekat tebing untuk tetap waspada, terutama mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu. Kami juga terus memantau situasi di lapangan untuk mengantisipasi longsor lebih lanjut," ujar Ahmad.
BACA JUGA:BWSS Siap Tangani Longsor di Pondok Panjang, Begini Caranya