4. Tambahkan Mikroorganisme Dekomposer (Opsional):
- Untuk mempercepat proses pengomposan, tambahkan mikroorganisme dekomposer seperti EM4, pupuk kandang, atau cairan dekomposer organik lainnya. - Mikroorganisme ini akan mempercepat penguraian bahan organik menjadi kompos.
5. Jaga Kelembapan Tumpukan:
- Siram tumpukan kompos dengan air secara merata, tetapi jangan sampai terlalu basah. Kelembapan yang ideal adalah seperti spons basah—lembap tetapi tidak menetes.
- Jika terlalu kering, tambahkan sedikit air, dan jika terlalu basah, tambahkan bahan coklat seperti daun kering untuk menyerap kelembapan berlebih.
6. Aduk Secara Berkala:
- Aduk tumpukan kompos setiap 1-2 minggu untuk memberikan sirkulasi udara yang baik dan mempercepat proses dekomposisi.
- Pastikan suhu dalam tumpukan tetap hangat, karena ini menandakan bahwa mikroba sedang aktif bekerja menguraikan bahan organik.
BACA JUGA:Kulit Pepaya Baik untuk Pupuk Tanaman, Ini Manfaat dan Cara Membuatnya
BACA JUGA:Kulit Lemon Bisa untuk Pupuk Tanaman, Berikut Manfaat dan Cara Penggunaannya
7. Proses Penguraian:
- Proses pengomposan biasanya memakan waktu sekitar 2-3 bulan, tergantung pada ukuran bahan yang digunakan, suhu lingkungan, dan tingkat kelembapan. Anda akan tahu kompos sudah matang ketika berubah warna menjadi hitam kecokelatan, gembur, dan tidak lagi berbau busuk.
8. Kompos Siap Pakai:
- Setelah kompos matang, saring kompos untuk menghilangkan potongan tandan sawit yang belum terurai sepenuhnya. Kompos yang sudah matang bisa langsung digunakan di kebun atau ladang untuk memperbaiki kesuburan tanah.(**)