Petani di Mukomuko Diminta Jalankan Program Siska, Ini Keuntungannya
Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko terus mendorong petani menjalankan program Siska.-IST/BE -
harianbengkuluekspress.id - Petani dan peternak di Kabupaten Mukomuko terus didorong untuk meningkatkan kesejahteraan. Salah satunya dengan menggerakkan program sistem integrasi sapi dan kelapa sawit (Siska). Sebab program tersebut dinilai menguntungkan bagi masyarakat petani sawit dan peternak. Pasalnya, petani sawit akan mudah mendapatkan pupuk organik untuk tanamanya, dan pemilik ternak mudah mendapatkan pakan untuk ternaknya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Pitriyani SPt menerangkan, selama ini petani sawit mengeluh akibat mahalnya harga pupuk. Sehingga tanaman sawit mereka pun dengan terpaksa tidak diberi pupuk tepat waktu. Begitu juga dengan peternak mengeluh akibat sulitnya mendapatkan pakan ternak akibat tidak adanya padang gembalaan. Dengan dijalankannya Siska ini, maka petani dan peternak sama-sama diuntungkan. Lahan perkebunan sawit akan menyediakan pakan untuk ternak berupa rerumputan, bungkil inti sawit, pelepah, daun, tandan kosong, serat perasan buah kelapa sawit, dan lumpur sawit sebagai sumber pakan konsentrat.
“Beternak sapi ini berpotensi memberikan dampak positif sebagai penghasil kotoran yang dapat digunakan sebagai pupuk organik dan membantu penyiangan gulma,” jelasnya.
BACA JUGA:Kementan Tetapkan Rejang Lebong Sentra Hortikultura, Ini Keunggulannya
BACA JUGA:Bawaslu Kepahiang Pastikan Tak Ada APK Paslon Terpasang, Segini Jumlahnya
Ia menerangkan, luasnya kebun sawit milik masyarakat serta banyaknya ternak sapi milik warga memberikan peluang besar Siska ini dapat dikembangkan baik secara perorangan maupun secara kelompok. Selain itu, ia juga menyatakan, jika Siska nanti sudah berjalan maka kecil peluangnya ada ternak diliarkan di lokasi fasilitas umum. Ternak yang dipelihara di dalam perkebunan sawit dapat terhindar dari berbagai ancaman penyakit. Baik itu jembrana, penyakit mulut dan kuku (PMK), penyakit lumpy skin desease (LSD) dan lainnya.
“Digerakkannya program ini. Bagian dari upaya untuk menekan terjadinya angka kecelakaan lalulintas yang disebabkan karena ternak liar. Termasuk juga mengantisipasi ternak yang diliarkan di lokasi fasilitas umum lainnya,” ungkapnya.(budi)