Daerahnya Sulit Akses, Susi Bisa Nikmati JKN, Begini Kisahnya

Selasa 22 Oct 2024 - 06:49 WIB
Reporter : Ary
Editor : Asrianto

Setelah dirawat inap selama tiga hari di rumah sakit tersebut dan menjalani puasa, Susi pun menjalani operasi.

Setelah operasi, Susi pun diharuskan menjalani rawat inap selama tujuh hari di rumah sakit tersebut sebelum akhirnya diperbolehkan pulang dan menjalani kontrol ulang.

“Setelah 15 hari keluar dari rumah sakit, saya diharuskan untuk melakukan kontrol ulang. Satu kali kontrol ulang di rumah sakit di Bengkulu, dan tiga kali kontrol ulang di RSUD Lebong dengan jarak sekali seminggu,” ungkap Susi.

Susi juga bersyukur telah menjadi peserta JKN. Susi mengaku puas telah mendapat penanganan medis yang menyelamatkan nyawanya dan mengaku hingga saat ini penyakitnya tersebut tidak kambuh lagi.

“Alhamdulillah dapat pelayanan bagus dan lengkap fasilitasnya. Kami juga tidak dimintai biaya apapun selama menjalani pengobatan. Coba kalau tidak ada BPJS Kesehatan, mungkin sampai 30 juta rupiah biaya yang harus kami keluarkan,” imbuh Susi.

Susi mengapresiasi jangkauan JKN yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat desanya yang termasuk desa sulit akses. Jalan masuk ke Desa Sungai Lisai dapat ditempuh dari jalur darat dan sungai.

Perjalanan dari jalur sungai dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 1,5 jam dengan menggunakan perahu karet.

Sedangkan dari jalur darat dapat ditempuh dengan motor trail selama kurang lebih 1,5 jam maupun berjalan kaki dengan waktu tempuh kurang lebih ­ 3,5 sampai dengan 4 jam.

Tidak jarang warga dengan kondisi darurat, digotong dengan menggunakan tandu yang terbuat dari sarung untuk keluar dari kampung.

“Malah beberapa masyarakat dengan kondisi kesehatan yang darurat, harus kehilangan nyawa karena jarak dan medan tempuh menuju fasilitas kesehatan,” ungkap Susi.

BACA JUGA:Terbaru, Mulai Hari Ini, 1 Agustus 2024, Urus SKCK Wajib Jadi Peserta JKN atau BPJS Kesehatan

BACA JUGA:Pemkab Kaur Dorong Optimalisasi Program JKN, Begini Pernyataan Bupati Lismidianto

Susi mengatakan bahwa warga Desa Sungai Lisai dahulu banyak yang memilih untuk berobat sendiri atau dengan minum obat seadanya tanpa ke fasilitas kesehatan.

Hal tersebut selain karena jarak, masyarakat juga khawatir biaya pengobatan yang mahal.

“Syukurnya sekarang sudah ada Program JKN. Masyarakat jadi mulai banyak yang membuka diri dan mau berobat ke fasilitas kesehatan,” tutup Susi. (ary)

 

Kategori :