Harianbengkuluekspress.id – Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di sejumlah SPBU di Bengkulu Selatan (BS) mulai dikeluhkan masyarakat. Sebab untuk mendapatan BBM bersubsidi tersebut masyarakat harus rela mengantre lama, bahkan ada yang tidak kebagian.
Bahkan, ada SPBU di BS anteriannya mengular panjang hingga hampir 1 kilometer. Kondisi tersebut menyebabkan masyarakat semakin resah.
"Kami masyarakat bertanya-tanya akan penyebab hal tersebut (Antran BBM, red). Bahkan sudah dua hari ini saya terpaksa membeli BBM eceran karena kondisi SPBU yang semakin mengkhawatirkan," ujar salah seorang warga Kota Manna, Rikwan kepada BE, Selasa 22 Oktober 2024.
Lebih lanjut, Rikwan mengatakan kesulitan BBM merupakan hal yang harus segera diatasi. Sebab jika tidak akan memberikan dampak yang luar biasa bagi ekonomi masyarakat dan terjadinya inflasi.
BACA JUGA:Pjs Bupati : Santri Bisa Jadi Presiden dan Ini
BACA JUGA:Surat Tanggap Darurat Longsor Diteken, Segini Waktu Pengerjaannya
"Akibat beli BBM eceran, akomodasi pengangkutan barang semakin tinggi, tentu akan berdampak pada harga," katanya.
Sama halnya dengan Rikwan, pengendara sepada motor yang mengantri di SPBU Ibul, Boni Afandi Arif menduga bahwa mengularnya antre BBM karena banyaknya agen spekulan yang antre berulang.
"Terutama untuk jalur antre kendaraan bermotor, mencapai 100 meter. Ini kan tidak masuk akal juga, tapi kami baru menduga saja, siapa tahu kebanyakan yang antre motor gede itu adalah agen spekulan BBM subsidi. Kalau itu benar, tentu aparat penegak hukum harus menertibkan dong,” keluhnya.
Sementara itu, menanggapi hal tersebut Pengawas SPBU Ibul Wahyu tidak memungkiri jika telah dua hari mengular panjangnya antrean kendaraan yang mengantri BBM. Bahkan, jumlah kendaraan mencapai ratusan unit alias jika mengantre sampai melewati Simpang Raswi Kota Manna.
BACA JUGA:DWP Kemenag Berbagi Sembako ke Warga Miskin, Dalam Rangka Ini
“Kami mengalami kerusakan pada pompa kami, yaitu pompa nomor dua dan pompa nomor tiga. Padahal, pompa nomor dua itu khusus pelayanan sepeda motor, karena rusak maka kami alihkan ke pompa empat sehingga jumlah kendaraan mengantre lebih banyak,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Wahyu menyampaikan bahwa pihaknya telah menghubungi teknisi untuk perbaikan dua pompa tersebut. Namun karena teknisi tempatnya cukup jauh dan proses penjemputan, sehingga memakan waktu.
"Jadi kami belum bisa menarget kapan pompa tersebut kembali beroperasi baik. Karena dua pompa rusak, maka yang beroperasi saat ini tinggal dua pompa saja. Satu khusus melayani BBM non subsidi," sampainya.
Wahyu memastikan meski terjadi kerusakan pada dua unit pompa BBM SPBU Ibul. Pasokan BBM dari PT. Pertamina Pulau Baai Bengkulu tetap lancar.