Harianbengkuluekspress.id - Kondisi jalan dari depan Gedung DPRD Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Kota Manna, hingga tembus ke Simpang Kurawan, Kecamatan Pino Raya rusak berat. Kondisi tersebut dikeluhkan semua masyarakat yang biasa menggunakan jalan tersebut. Hal ini dikarenakan jalan tersebut merupakan salah satu akses utama menuju Kota Bengkulu, tetapi kini kondisinya memprihatinkan, dengan kerusakan di berbagai titik yang membahayakan pengguna jalan.
Bahkan ada satu unit jembatan penghubung yang mengalami amblas akibat tingginya intensitas hujan, hingga tidak dapat dilalui.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas PUPR BS telah melakukan upaya perbaikan jalan dan jembatan tersebut dengan mengajukan bantuan ke Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Bengkulu.
BACA JUGA:Ingatkan Ketua RT Tak Bermusuhan, Pesan Pj Wali Kota Bengkulu pada Momen Pilkada 2024
BACA JUGA:Jembatan Gantung Desa Simpang Kabupaten Seluma Batal Dibangun Tahun Ini
"Untuk perbaikan jalan dan jembatan tersebut kita (Pemkab BS) meminta bantuan dengan pihak BPJN untuk mengusulkan kegiatan tersebut melalui dan APBN atau melalui skema Inpres Jalan Daerah (IJD)," ujar Kepala Dinas PUPR BS, Ir H Teddy Setiawan ST MM MSi kepada BE, Selasa, 29 Oktober 2024.
Lebih lanjut Teddy juga menerangkan status jalan yang akan diperbaiki tersebut sudah menjadi jalan kabupaten sejak Desember 2023 lalu.
"RAP sudah kami rampungkan. Anggaran Rp 24 miliar akan fokus untuk memperbaiki jalan, dan Rp 5 miliar untuk jembatan. Ini harus segera ditangani agar masyarakat bisa kembali menggunakan akses ini dengan aman," terangnya.
Teddy membenarkan salah satu kondisi jembatan Sekunyit di Desa Pagar Dewa, Kecamatan Kota Manna dalam kondisi tidak layak. Dampaknya, akses dari dua arah, baik dari Kota Bengkulu maupun dari Kabupaten Kaur, terpaksa dialihkan ke jalur alternatif yang menjadi satu-satunya pilihan aman saat ini.
"Kami telah berkoordinasi dengan Tim Kementerian PUPR RI melalui BPJN Bengkulu untuk segera menindaklanjuti masalah ini. Kami bersama BPJN sudah turun langsung ke lokasi. Kondisi di lapangan memang sangat memprihatinkan,” ungkapnya.
Teddy menjelaskan, dalam survei yang dilakukan, Tim BPJN Bengkulu telah menyusun Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) dengan total dana yang cukup besar, mencapai Rp 29 miliar.
Upaya perbaikan jalan dan jembatan tersebut juga membutuhkan waktu dan proses yang harus dilalui.
"Kami minta masyarakat dapat bersabar dan terus mendukung, serta mendoakan perjuangan PUPR dalam upaya melakukan perbaikan jalan Padang Panjang yang mengalami kerusakan tersebut," harapnya.
Pada kesempatan itu, Teddy menerangkan langkah tersebut diharapkan menjadi solusi bagi warga yang sehari-harinya bergantung pada ruas jalan ini. Sebab, penutupan sementara yang saat ini diberlakukan memang memicu keluhan, terutama bagi mereka yang tidak punya pilihan selain menggunakan jalur memutar yang cukup jauh.
Namun, Teddy menegaskan bahwa keputusan ini semata-mata demi keamanan pengguna jalan.