Harianbengkuluekspress.id – Di tengah merebaknya wabah Septicaemia Epizootica (SE) yang menyerang hewan ternak di Bengkulu Selatan (BS).
Namun warga mulai mencium gelagat aneh dan curiga akan adanya oknum tak bertanggung jawab yang sengaja meracuni ternak dengan potassium berdalih terjangkit SE.
Adapun kejadian tersebut terjadi di Desa Padang Jawi, Kecamatan Bunga Mas pada Minggu 27 Oktober 2024 lalu. Sebab warga dikejutkan dengan kematian mendadak sapi milik Dasrul dan Ris. Sapi tersebut ditemukan sekarat dengan mulut berbuih dan perut menggembung, padahal sebelumnya sehat.
"Kasus SE memang tinggi, tapi kematian ternak ini tidak wajar. Kami menduga ada yang menyebar racun," ujar Buyung Khalil warga setempat kepada BE, Rabu 30 Oktober 2024.
BACA JUGA:Gerak Cepat Tangani Ngorok, Distan Ini Berhasil Vaksin 936 Ternak
BACA JUGA:Dewan Kaji Tambahan Mobil Damkar, Untuk Tingkatkan Pelayanan pada Masyarakat
Lebih lanjut, Buyung yang ikut menyembelih sapi tersebut tak menemukan tanda khas SE atau jembrana, seperti suhu tubuh panas. Namun terlihat sapi yang diduga matinya karena disengaja bukan karena sakit.
"Kalau SE, sapi tetap bergerak saat disembelih. Tapi ini langsung lemah, lidah menghitam, seperti keracunan," sambungnya.
Menyikapi hal ini, Kasi Kesehatan Hewan Ternak Distan BS, drh. Mungky Wardalena menyatakan pihaknya siap memeriksa sampel. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa sapi yang disembelih secara terpaksa warga, karena sakit atau diracun.
BACA JUGA: IGTKI-PGRI Gelar Lomba Bentuk Geometri, Tumbuhkan Kreativitas dan Imajinasi Anak
"Jika ada laporan, kami akan turun. Tapi masyarakat juga harus waspada, jangan abai melepasliarkan ternak," singkatnya. (Renald)