Unib Belajar Soal Manajemen Rumah Sakit ke Belanda

Kamis 14 Nov 2024 - 21:22 WIB
Reporter : Bhudi S
Editor : Dendi Supriadi

Harianbengkuluekspress.id - Universitas Bengkulu (Unib) belajar tentang manajemen rumah sakit modern terintegrasi dengan pendidikan ke Maastricht University di Maastricht University Medical Center (MUMC+) Belanda sebagai persiapan pembukaan Rumah Sakit PTN Universitas Bengkulu.


"Kami berkomitmen meningkatkan pendidikan dan juga layanan kesehatan dengan inspirasi dari MUMC+.

Dengan pengalaman dari pelatihan ini, Unib siap melangkah lebih jauh dalam memajukan pendidikan kedokteran serta kualitas layanan kesehatan di Provinsi Bengkulu dan sekitarnya," kata Rektor Unib, Dr Retno Agustina Ekaputri, Kamis, 14 November 2024.


Retno bersama akademisi dari berbagai fakultas selingkung Unib melakukan kunjungan dan juga mengikuti pelatihan non-degree di School of Health Profession Education (SHE), Maastricht University, Belanda  pada 28 Oktober hingga 9 November 2024 yang lalu.

BACA JUGA:Perbankan Syariah di Bengkulu Diminta Dukung UMKM, Ini Tujuannya

BACA JUGA:MMKSI Ajak 50 Konsumen Jajal All-New Triton di Pekanbaru


Kegiatan itu, kata dia, dilaksanakan untuk mendukung persiapan pembukaan rumah sakit Unib yng sekarang ini tengah dilakukan proses pembangunan fisik rumah sakit yang didirikan di Kota Bengkulu.


"Pelatihan tersebut memberikan wawasan baru bagi para akademisi untuk mempelajari model manajemen rumah sakit terintegrasi yang diterapkan di Maastricht University Medical Center (MUMC+), yang mencakup tentang pendidikan, layanan kesehatan dan penelitian," bebernya.


Rektor menerangkan, MUMC+ dipilih sebagai acuan karena keberhasilan mereka dalam mengintegrasikan sektor pendidikan, riset dan pelayanan kesehatan dalam satu kawasan.


Sementara itu, Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya Unib, Yefriza mengatakan, sebagai universitas yang mana telah terakreditasi internasional ACQUIN, Universitas Bengkulu terus menunjukkan komitmen untuk memperluas jaringan internasional guna meningkatkan kualitas pendidikan dan juga layanan kesehatan di Indonesia, terutama di Provinsi Bengkulu.


Salah satunya, lanjut Yefriza, dengan pelatihan di Maastricht University, Belanda tersebut juga bermanfaat untuk meningkatkan eksistensi Universitas Bengkulu di kancah internasional dan membuka wawasan delegasi tentang pengembangan standar serta kapasitas sumber daya.


"Kami juga belajar tentang pentingnya kolaborasi antara rumah sakit dan juga institusi pendidikan demi menghadirkan layanan yang berfokus pada pasien serta penelitian di bidang kesehatan," jelas Warek.


Pada program itu, delegasi Unib dipandu oleh 15 profesor dan pimpinan MUMC+. Materi yang diberiikan mencakup filosofi pengajaran medis, manajemen rumah sakit, kepemimpinan, fasilitas laboratorium, program residensi maupun pengembangan layanan klinis.


"Seluruh aspek pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan layanan kesehatan di RS PTN Unib ini. Jadi, banyak sekali pengalaman yang kami peroleh melalui program pelatihan ini," tutupnya. (529)

Kategori :