Unib Kolaborasi dengan Oxford University, Jadikan Universitas Unggul dan Berdaya Saing Global
IST/BE Dosen Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Unib, Dr Yansen saat menjadi dosen tamu di The Departement of Biology Oxford University.--
Harianbengkuluekspress.id - Setelah mendapat pengakuan internasional dengan menerima 69 Sertifikat Akreditasi Internasional dari ACQUIN, sebuah asosiasi terdaftar pada EQAR (European Quality Assurance Register for Higher Education), Universitas Bengkulu (Unib) kini terus meningkatkan jejaring kerjasama dan aktivitas internasional untuk mewujudkan visi menjadi universitas unggul dan berdaya saing global.
Terbaru, Unib meningkatkan kerjasama dan aktivitas internasional dengan University of Oxford, Inggris. Kegiatannya yaitu berupa pengiriman dosen program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Unib, Dr Yansen memenuhi undangan dari universitas mitra tersebut untuk melaksanakan Visiting Researcher di University of Oxford.
Kegiatan ini terlaksana dengan baik berkat dukungan penuh dari Rektor Unib Dr. Retno Agustina Ekaputri dan support dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kerjasama dan Layanan Internasional (KSLI) Unib yang dikomandoi oleh Ade Sri Wahyuni PhD.
Dikatakan Dr. Yansen, kerjasama antara Unib dengan the University of Oxford Botanic Garden and Arboretum Inggris ini secara formil tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) pada Mei 2023. Nota MoU ini ditandatangani Rektor Unib Dr Retno Agustina Eka Putri dan Prof Simon Hiscock selaku Director Botanic Garden and Arboretum, the University of Oxford.
BACA JUGA:Percepat Asesmen Sekda Definitif, Ini Desakan Anggota DPRD Provinsi Bengkulu
BACA JUGA:Stabilkan Harga Pangan, Pasar Murah di Mukomuko Dimulai, Ini Jadwalnya
"Kerjasama ini utamanya meliputi kerjasama riset dalam bidang biodiversitas, konservasi tumbuhan dan kehutanan. Di samping itu, kerjasama ini ditujukan untuk memfasilitasi pertukaran dosen, program magang, publikasi bersama dan aktivitas akademik lainnya," ungkapnya, Selasa, 17 Desember 2024.
Selain itu, ia mengatakan, kolaborasi internasional ini dimulai ketika Dr. Chris Thorogood selaku Deputy Director and Head of Science the University of Oxford Botanic Garden and Arboretum ini menginisasi observasi lapangan puspa langka Rafflesia di Bengkulu pada akhir tahun 2022 lalu. Ketika itu, Dr. Chris Thorogood juga menjadi dosen tamu di Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Unib.
"Pada awal 2024 lalu, joint-project untuk observasi lapangan Rafflesia di Provinsi Bengkulu dilaksanakan kembali yang disertai dengan kegiatan dosen tamu internasional. Kita juga setuju meningkatkan aktivitas bersama dalam paying MoU yang telah ditandatangani dan berdasarkan hal tersebutlah, saya dipercaya untuk melaksanakan visiting researcher atas undangan dari University of Oxford," papar Dr. Yansen.
Untuk diketahui, dalam visiting program ini, Dr Yansen berkesempatan untuk memberikan kuliah tamu di Department of Biology University of Oxford, terlibat dalam kegiatan pengajaran (practical class) dan juga melakukan strategic meeting untuk kolaborasi riset jangka panjang dengan mitra di University of Oxford.
BACA JUGA:Pangkalan Gas 3 Kg di Mukomuko Diingatkan Jangan Bermain, Ini Sanksinya
Dr. Yansen juga melakukan berbagai aktivitas di Botanic Garden and Arboretum, mulai dari pengelolaan kebun raya, pemeliharaan koleksi, sampai ke pertemuan dengan pihak donatur yang memberikan dukungan untuk aktivitas Botanic Garden. Di samping itu, Dr Yansen juga berkesempatan mengikuti beberapa aktivitas ilmiah, seperti panel debat serta kuliah umum. Kemudian Dr. Yansen mengunjungi Kew Gardens di London yang memiliki koleksi herbarium terbesar di dunia dan berkomunikasi dengan peneliti di sana terkait dengan Tropical Important Plant Areas.
"Jejaring kerjasama internasional ini diharapkan dapat memperkuat usaha konservasi bunga Rafflesia yang merupakan icon Provinsi Bengkulu dan juga kerjasama yang berkesinambungan dengan University of Oxford dapat mendorong terwujudnya visi Unib Unggul dan berdaya saing global," tandasnya. (Budhi)