Program Prioritas: DISUKA Hapus Biaya Angkut Sampah di Kota Bengkulu

Minggu 17 Nov 2024 - 21:17 WIB
Reporter : Rewa
Editor : Dendy Supriadi

Harianbengkuluekspress.id - Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu Nomor Urut 1, Dani Hamdani dan Sukatno (DISUKA) mengusung misi perubahan besar terkait pengelolaan sampah di Kota Bengkulu. 

Dalam kampanye terbarunya, mereka menegaskan komitmen untuk menghapus biaya pengangkutan dan penampungan sampah yang selama ini dibebankan kepada masyarakat. 

Dani Hamdani mengatakan, DISUKA menawarkan solusi inovatif dalam hal pengelolaan sampah. Mereka akan mengubah sampah menjadi sumber penghasilan bagi warga. Sehingga warga tidak akan dipungut biaya untuk pengangkutan sampah.

"Jika kami terpilih, masyarakat tidak akan lagi dipungut biaya untuk pengangkutan sampah oleh pihak ketiga. Justru, sampah yang mereka miliki bisa menghasilkan uang," ujar Dani, Minggu, 17 November 2024.

BACA JUGA:Debat ke-3, Paslon Nomor 1 Dani-Sukatno Kenalkan Kartu DISUKA, Ini Kegunaanya

BACA JUGA:DISUKA akan Beri Insentif ke Pembimbing Agama Jika Terpilih

Dani menyoroti pelaksanaan Peraturan Daerah (Perda) Kota Bengkulu Nomor 2 Tahun 2011 yang sebenarnya menetapkan bahwa tanggung jawab pengelolaan sampah adalah tugas pemerintah. 

Namun, ia menyayangkan realitas yang terjadi saat ini, di mana warga harus membayar ke pihak ketiga untuk mengambil sampah mereka.

"Kami pastikan praktik seperti itu tidak akan terjadi lagi jika kami dipercaya memimpin kota ini," tambahnya.

Dani juga berjanji akan memperbanyak kontainer sampah di berbagai titik strategis di Kota Bengkulu. Sehingga masyarakat tidak bingung untuk membuang sampah.

"Kami akan memastikan ketersediaan kontainer sehingga masyarakat tidak perlu bingung membuang sampah. Ini juga bagian dari solusi untuk mengatasi sampah yang berserakan,” ujar Dani.  

Sementara itu, Calon Wakil Wali Kota, Sukatno menjelaskan lebih lanjut tentang program ini. Ia menegaskan pentingnya edukasi kepada masyarakat agar dapat memilah sampah sesuai jenisnya. 

"Sampah bukan lagi jadi masalah, melainkan menjadi berkah. Dengan pengelolaan yang tepat, sampah bisa memberikan manfaat, seperti mendaur ulang anorganik atau mengolah organik menjadi kompos," katanya. 

Tidak hanya itu, program ini akan memberikan pelatihan kepada masyarakat mengenai cara mengolah sampah agar memiliki nilai ekonomis. Misalnya, sampah plastik dapat dijual ke pengelola daur ulang, sementara sampah organik dapat dimanfaatkan untuk pupuk dan pakan ternak melalui budidaya maggot.

"Kami ingin masyarakat punya penghasilan dari sampah, bukan malah terbebani biaya setiap kali membuang sampah," jelas Sukatno.  

Kategori :