Harianbengkuluekspress.id – Kabupaten Mukomuko mencatatkan prestasi membanggakan dalam Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Provinsi Bengkulu yang digelar pada 13-15 November 2024.
Kontingen Mukomuko berhasil meraih gelar juara umum dengan menyapu bersih sejumlah kategori juara pertama, mengungguli sembilan kabupaten dan satu kota lainnya di provinsi tersebut.
Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko, Ramon Hoski, mengungkapkan rasa bangganya atas capaian ini.
"Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa generasi muda Mukomuko memiliki potensi besar dalam melestarikan bahasa dan budaya lokal. Ini adalah hasil dari kerja keras semua pihak, termasuk guru pendamping dan siswa yang luar biasa," ujarnya, Senin 18 November 2024.
BACA JUGA:Mukomuko Berpotensi Jadi Produsen Bawang Merah, Segini Luas Lahannya
BACA JUGA:Laboratorium DLH Mukomuko Ditargetkan Beroperasi, Ini Kendalanya Saat Ini
Kontingen Mukomuko diwakili oleh siswa-siswa terbaik dari berbagai sekolah, di antaranya SMP Negeri 20 Mukomuko, SMPN 17 Mukomuko, SMPN 44 Mukomuko, SDN 1 Malin Deman, dan SDN 5 Malin Deman.
Mereka berhasil meraih juara pertama dalam beberapa kategori utama, seperti: Komedi tunggal berbahasa Bengkulu dialek Pekal, menulis cerpen berbahasa Bengkulu dialek Pekal, tembang tradisi Pekal, mendongeng dengan dialek Pekal, pidato berbahasa Bengkulu dialek Pekal
Prestasi ini tidak lepas dari pendampingan para guru dan pelatih yang berperan aktif selama persiapan. Beberapa pendamping yang turut berkontribusi adalah Indra Gunawan (Kepala SMPN 44 Mukomuko), Siti Satriani (Kepala SMPN 20 Mukomuko), Esmijuita (guru SDN 5 Malin Deman), serta penggiat bahasa Benni Indra.
Ramon Hoski menegaskan pentingnya FTBI sebagai wadah untuk memperkuat identitas budaya di tengah arus modernisasi.
"Festival ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga media untuk memupuk rasa cinta generasi muda terhadap bahasa ibu mereka. Kami berharap prestasi ini memotivasi siswa lain untuk lebih mencintai budaya lokal," tambahnya.
Selain menjadi kebanggaan daerah, keberhasilan Mukomuko juga mencerminkan pentingnya kerja sama antara pemerintah, guru, dan masyarakat dalam menjaga dan melestarikan kekayaan budaya lokal.
Mukomuko telah membuktikan diri sebagai salah satu kabupaten yang serius dalam melestarikan budaya daerah melalui pendidikan.
BACA JUGA:Cabai dan Bawang Merah Dipastikan Selalu Tersedia di Mukomuko, Setelah Dilakukan Ini
BACA JUGA:Akhirnya Tari Sakora Tampil Tingkat Nasional, Ini Pernyataan Manajer Tari Sakora Kabupaten Mukomuko