Harianbengkuluekspress.id – Langkah berani Yayasan Hasan Sabana (YHS) Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) untuk menghidupkan kembali sunnah Rasulullah SAW melalui olahraga berkuda menuai respons luar biasa dari masyarakat.
Di tengah suasana tenang Dusun Selipi, Desa Padang Serasan, Kecamatan Pino Raya, pekikan semangat dan kegembiraan terdengar dari para peserta yang mencoba olahraga penuh manfaat ini.
Dipandu langsung oleh Ustadz Wakhidia Rahmatu bersama tim pegiat olahraga berkuda dari Mahad Safinatun Najah. Kegiatan ini bukan sekadar olahraga, tetapi menjadi pengingat akan sunnah Rasulullah.
"Berkuda bukan hanya sunnah, tapi juga terapi jiwa. Saat menunggang, tubuh kita melepaskan hormon endorfin yang mendatangkan kebahagiaan dan mengusir stres," ujar Ustadz Wakhidia kepada BE penuh semangat, Kamis 21 November 2024.
BACA JUGA:Pastikan Dana Desa Tepat Sasaran, Pemkab Mukomuko Rancang Perbup LKD dan LAD
Tidak hanya itu, YHS juga menawarkan workshop gratis bagi masyarakat yang ingin mendalami seni menunggang kuda.
Pelatihan ini, ditambah program memanah yang juga disunnahkan Rasulullah, memberikan pengalaman yang lengkap dan penuh makna.
"Tentunya kami ingin menjadikan kegiatan ini sebagai ajang untuk mendekatkan diri kepada sunnah dan meningkatkan kesehatan jasmani maupun rohani," tambahnya.
Lebih lanjut, Ustadz Wakhidia mengingatkan bagi yang berminat disarankan untuk terlebih dahulu menghubungi tim YHS guna penjadwalan latihan. Sebab ramainya antusias masyarakat membuat Tim YHS harus mengatur jadwal yang pas.
"Kami ingin semua yang hadir mendapatkan manfaat terbaik dari kegiatan ini. Semoga ikhtiar ini menjadi jalan menuju syafaat Rasulullah di hari akhir," harapnya.
BACA JUGA: M Alfa Mulya, Anggota Komisi 1 DPRD Provinsi Bengkulu, Jaring Asmara di BS, Ini Komitmennya
BACA JUGA:2025, Warga Terdata dalam DTKS Berkurang , Anggaran JKN Mukomuko Naik, Ini Pemicunya
Menyikapi tingginy ntusiasme masyarakat yang terus meningkat. Ustadz Wakhidia mengungkapkan bahwa olahraga berkuda ini menjadi magnet baru di BS yang tentunya menjadi wadah bagi masyarakat berkuda dengan sunnah Rasul.
"Karena berkuda tidak hanya sebagai aktivitas fisik, tetapi juga sebagai wujud kecintaan kepada sunnah Rasul," pungkasnya. (Renald)