BACA JUGA:Partisipasi Pilkada Capai 83,9 Persen, Pleno KPU, Pasangan Ini Tetap Unggul
"Untuk buffer stock masih sangat mencukupi hingga tahun depan. Karena kita juga berkolaborasi dengan OPD atau lembaga lain sehingga tidak ada kendala," imbuh Will Hopi.
Tim BPBD masih akan terus memantau hingga air surut dan kondisi cuaca kembali normal. Hal ini untuk memastikan agar tidak ada hujan susulan.
Menyikapi anomali cuaca tersebut, Pj Sekretaris Daerah Kota Bengkulu, Eko Agusrianto juga meminta para lurah dan camat turun membantu tim penanggulangan bencana. Kesiapsiagaan ini harus dilakukan 24 jam selagi kondisi lingkungan masyarakat masih terendam banjir.
"Kita mengimbau para Camat, Lurah, Ketua RW, RT untuk siaga memantau kondisi terkini pada wilayahnya masing-masing terkhusus daerah rawan banjir. Bisa berkoordinasi dengan BPBD ataupun OPD teknis lainnya. Intinya tetap siaga dan waspada," ujar Eko.
BACA JUGA:9.016 Izin Usaha Diterbitkan, Menurut Kepala DPMPTSP Kota Bengkulu Terbanyak untuk Sektor Ini
Waspada Bencana Hidrometeorologi
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Fatmawati Bengkulu mengatakan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang sesaat bisa terjadi hingga tiga hari ke depan ini dan waspada potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Bengkulu.
Prakirawan BMKG Stasiun Fatmawati Bengkulu, Rahyu menyebutkan, bahwa tiga hari ke depan ini hampir di seluruh wilayah Bengkulu terjadi hujan dengan intensitas yang bervariasi.
"Perkiraan cuaca di wilayah Provinsi Bengkulu ini untuk tiga hari ke depan diperkirakan masih adanya potensi hujan di beberapa wilayah, mungkin hampir di seluruh wilayah Provinsi Bengkulu," ungkapnya, Senin, 2 Desember 2024.
BACA JUGA:Ribuan Guru Tuntut Sertifikasi Dicairkan, Kadis Diknas Janjikan Minggu Pertama Ini
Oleh karena itu, ia meminta dan mengimbau agar masyarakat diseluruh wilayah untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan bahaya pohon tumbang.
"Ini yang perlu diwaspadai di kawasan yang memang menjadi langganan banjir dan tanah longsor. Seperti di beberapa lokasi di Kota Bengkulu, Kabupaten Seluma, Bengkulu Tengah, Mukomuko, Bengkulu Selatan, Lebong dan di daerah lainnya," bebernya.
Dirinya menerangkan, curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat tersebut disebabkan karna fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) dan tekanan rendah, yang menyebabkan belokan angin.
"Selain hujan, tinggi gelombang laut di perairan Bengkulu juga perlu diwaspadai terutama bagi nelayan tradisional atau nelayan kapal kecil. Untuk perkiraan gelombang di Perairan Enggano dan Samudra Hindia, diperkirakan mencapai 0,5 hingga tiga meter," terang dia.