Selain itu, gerakan yang berulang-ulang dapat menyebabkan jaringan di sekitar saraf di tangan membengkak dan menekan saraf. Pada akhirnya, kompresi ini menyebabkan mati rasa, nyeri, dan kelemahan pada salah satu tangan.
5. Gangguan tiroid
Kelenjar tiroid berperan penting dalam mengatur metabolisme tubuh. Hormon tiroid yang dikeluarkan oleh kelenjar tiroid mempengaruhi hampir setiap sel dalam tubuh, termasuk saraf.
Ketika kelenjar tiroid kurang aktif (hipotiroidisme), kelenjar tiroid memproduksi lebih sedikit hormon tiroid. Hal ini mengganggu fungsi saraf, yang mengakibatkan gejala seperti mati rasa, kelemahan otot, dan refleks yang melambat.
BACA JUGA:Anda Menderita Diabetes, Ada Sayuran yang Sebaiknya Dihindari untuk Dikonsumsi, Berikut Daftarnya
BACA JUGA:Tes CAT dan Wawancara Petugas Haji Digelar 17 Desember, Ini Yang Harus Disiapkan Peserta
6. Serangan jantung
Mati rasa pada lengan dan tangan adalah salah satu ciri khas serangan jantung. Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung terhambat oleh arteri yang tersumbat.
Ketika aliran darah terhambat, suplai oksigen ke jantung juga berkurang. Kekurangan oksigen akan merusak saraf, termasuk saraf yang mengirimkan sinyal sensorik ke lengan dan tangan. Kerusakan saraf ini menyebabkan kesemutan dan mati rasa.
7. Kekurangan Vitamin
Kekurangan vitamin B12, B1, atau folat dapat mengganggu fungsi saraf, menyebabkan kesemutan atau mati rasa, terutama pada kaki dan tangan.
8. Infeksi atau Peradangan Saraf
Infeksi atau peradangan pada saraf, seperti herpes zoster atau neuropati, bisa menyebabkan kesemutan.
Demikian 8 penyakit yang patut diwaspadai, yang disebabkan sering terjadi kesemutan. Baik berlangsung lama, atau disertai dengan gejala lain seperti kelemahan otot, penglihatan kabur, atau kesulitan berbicara. Jika terdapat gejala tidka baik segera berkonsultasi dengan tenaga medis, semoga bermanfaat. (**)