Harianbengkuluekspress.id - Universitas Bengkulu (Unib) menyiapkan Rumah Sakit Pendidikan yang saat ini sedang dibangun dilengkapi fasilitas kesehatan berkaitan kegempaan.
"Yang istimewa di dalam rumah sakit pendidikan ini dibandingkan dengan rumah sakit yang lainnya itu untuk melayani kegempaan. Jadi, Probvinsi Bengkulu ini kan banyak gempa, sehingga pada waktu melakukan operasi darurat ataupun kegiatan-kegiatan medis yang penting lainnya bisa diakomodir oleh rumah sakit ini, dan ini perdana yang ada di Bengkulu," terang Rektor Unib, Dr Retno Agustina Ekaputri, Sabtu, 28 Desember 2024.
Dia mengatakan, Rumah Sakit (RS) Pendidikan tersebut dirancang tahan gempa, dan menyediakan pelayanan kesehatan bagi warga sebagai korban apabila terjadi bencana gempa.
Kemudian, rumah sakit tersebut juga menyediakan laboratorium khusus untuk fakultas kedokteran guna meningkatkan mutu dokter lulusan Fakultas Kedokteran Unib.
BACA JUGA:Balai Bahasa Bengkulu Ajukan Kamus Bahasa Daerah dan Kebudayaan ke ISBN
BACA JUGA:Target Penerimaan Zakat 2025 Rp 13 Miliar, Baznas Provinsi Bengkulu Siapkan Strategi Khusus
"Jadi dipastikan akan tahan gempa, bisa mengikuti goncangan gempa itu dan juga ada satu gedung khusus dipersiapkan sebagai laboratorium untuk fakultas kedokteran," katanya.
Dia menyatakan, Rumah Sakit Pendidikan Unib ini akan rampung dibangun dan mulai beroperasi pada April 2025 nanti. Rumah sakit tersebut mendapatkan bantuan dari Saudi Fund and Development (SFD).
Dijelaskan Rektor, rumah sakit yang dibangun di Kota Bengkulu itu bertipe C. Untuk tahap awal RS akan dilengkapi dengan 120 tempat tidur.
"Karena RS Pendidikan, dalam hal ini terkait dengan Fakultas Kedokteran Unib, mahasiswa pun bisa melakukan praktik, dalam artian laboratorium dan seterusnya juga melayani masyarakat umum," paparnya.
Dia mengatakan, RS berjalan dalam dua sisi bersamaan untuk pengembangan keilmuan dan juga memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat umum. Unib membangun RS Pendidikan sebagai integrasi pendidikan kedokteran dan pelayanan kesehatan.
Proyek itu memasuki tahap konstruksi fisik pada 2024 yang didukung dana SFD dan pemerintah. Gedung utama dibangun dengan luas 4.905 meter persegi dengan 120 tempat tidur dan juga laboratorium. Pembangunan dilakukan oleh PT Adhi Karya.(529)