Buya Yahya menjelaskan bahwa dengan mengurangi keinginan untuk memenuhi standar yang ditetapkan oleh orang lain, seseorang akan merasa lebih bebas, tenang, dan bahagia, karena tidak lagi tertekan oleh tuntutan duniawi yang tidak ada habisnya.
"Cobalah untuk hidup sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan," ujar Buya Yahya.
Ketika seseorang mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan, hidup mereka akan terasa lebih ringan dan damai.
Buya Yahya juga mengingatkan umat untuk tidak terjebak dalam keserakahan, karena hal tersebut hanya akan membuat hidup semakin berat dan menghalangi kedamaian batin.
"Serakah itu bukan hanya soal harta, tetapi juga soal waktu, perhatian, dan energi yang kita habiskan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat," ujar Buya Yahya.
Ketika kita mulai mengejar hal-hal yang tidak penting, kita akan merasa kehabisan energi dan waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih bermakna.
Lebih jauh, Buya Yahya menegaskan bahwa salah satu cara untuk mengurangi beban hidup adalah dengan mengurangi keinginan untuk memiliki lebih dari yang benar-benar dibutuhkan, sehingga kita bisa hidup lebih tenang dan fokus pada tujuan yang lebih penting.
"Janganlah hidup dalam kepanikan untuk mengejar dunia, karena dunia ini sementara," terang Buya Yahya.
Dunia ini adalah tempat ujian, dan tujuan hidup yang sejati adalah mencari kebahagiaan yang abadi di akhirat.
Buya Yahya juga mengingatkan bahwa dalam hidup, yang lebih penting adalah bagaimana kita menjaga keseimbangan antara dunia dan akhirat, sehingga kita dapat hidup dengan penuh makna tanpa melupakan tujuan akhir kita.
"Jangan sampai dunia menjadikan kita lupa pada tujuan hidup yang sebenarnya, yaitu mencari ridho Allah," sampai Buya Yahya.
Dengan fokus pada ridho Allah, seseorang akan merasa lebih tenang dan tidak terbebani oleh dunia.
Dalam pandangan Buya Yahya, salah satu cara untuk mendapatkan kebahagiaan yang sejati adalah dengan selalu bersyukur atas apa yang kita miliki.
"Syukur itu adalah kunci kebahagiaan, dan kebahagiaan akan membuat hidup terasa lebih ringan," papar Buya Yahya.
Dengan bersyukur, seseorang akan merasa cukup dengan apa yang ada dan tidak terjebak dalam keinginan yang tak ada habisnya.
Buya Yahya juga menekankan bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada harta atau kekayaan, melainkan pada kedamaian batin dan hubungan yang baik dengan Allah, yang memberikan ketenangan dan kebahagiaan yang abadi.