Harimau Masih Berkeliaran, Pastikan Keamanan Siswa, Sekolah di Desa Tunggal Jaya Diliburkan

Kamis 09 Jan 2025 - 08:28 WIB
Reporter : Endi
Editor : Asrianto

Harianbengkuluekspress.id- Pemerintah Kabupaten Mukomuko melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) mengambil langkah tegas dengan meliburkan seluruh sekolah tingkat dasar dan menengah pertama di Desa Tunggal Jaya.

Kebijakan ini diambil menyusul insiden tragis yang menewaskan seorang warga, Ibnu Oktavianto (22), akibat serangan harimau Sumatera. Harimau yang diduga menyerang korban diyakini masih berkeliaran di sekitar wilayah desa tersebut.

“Kami memutuskan meliburkan sekolah di desa ini sementara waktu untuk memastikan keamanan siswa. Situasi ini masih perlu dipantau hingga benar-benar dinyatakan aman,” ujar Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Disdikbud Mukomuko, Ramon Hoski, Rabu 8 Januari 2025.

Ibnu Oktavianto, warga Desa Tunggal Jaya, ditemukan tewas pada Selasa malam (7/1) sekitar pukul 23.30 WIB di kebun kelapa sawit milik warga setempat.

BACA JUGA:Warga Mukomuko Tewas Diserang Harimau, Tim KSDA Pasang Perangkap di Lokasi Kejadian

BACA JUGA:Harimau Mangsa Warga di Mukomuko Masih Berkeliaran, Tiga Sekolah Diliburkan

Menurut Kapolres Mukomuko, AKBP Yana Supriatna, korban berangkat ke kebun sekitar pukul 15.00 WIB untuk mencari pakan ternak kambingnya. Namun, hingga malam hari, korban tidak kunjung kembali ke rumah.

“Keluarga yang khawatir kemudian menghubungi tetangga untuk mencari korban. Warga menemukan sepeda motor korban dan tumpukan rumput di dekat lokasi kejadian. Setelah pencarian, korban ditemukan meninggal dunia dengan luka-luka yang diduga akibat serangan harimau,” jelas AKBP Yana.

Proses evakuasi dilakukan oleh masyarakat bersama aparat kepolisian sekitar pukul 01.30 WIB. Korban telah dimakamkan oleh pihak keluarga di tempat pemakaman umum desa setempat.

Keputusan meliburkan sekolah di Desa Tunggal Jaya diambil setelah koordinasi antara Disdikbud Mukomuko dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

Berdasarkan hasil observasi, harimau yang menyerang korban kemungkinan masih berkeliaran di wilayah desa.

“Demi keamanan, kami meminta anak-anak untuk belajar dari rumah sementara waktu. Kami juga telah menyampaikan kebijakan ini kepada pengurus Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MMKS),” tambah Ramon.

Sementara itu, BKSDA bersama instansi terkait telah memasang perangkap atau box trap di sekitar lokasi kejadian untuk menangkap harimau tersebut.

Langkah ini diambil guna menghindari serangan lanjutan yang dapat mengancam keselamatan warga.

“Kami meminta masyarakat untuk tetap waspada, menghindari aktivitas di luar rumah pada malam hari, dan segera melapor jika melihat tanda-tanda keberadaan harimau,” ujar Kepala Resort KSDA Mukomuko, Damin.

Kategori :