Harianbengkuluekspress.id - Ancaman perlintasan harimau di sekitar wilayah sekolah di Kabupaten Mukomuko, mendorong tujuh sekolah tingkat SD dan SMP untuk mengusulkan pembelajaran daring demi menjaga keselamatan siswa.
Usulan ini muncul setelah serangkaian peristiwa yang melibatkan serangan harimau, termasuk korban jiwa dan ternak.
"Ada masuk usulan belajar daring dari tujuh sekolah karena adanya kekhawatiran pihak sekolah yang berada di wilayah perlintasan harimau," ujar Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Mukomuko, Ramon Hoski, Selasa 14 Januari 2025.
Tujuh sekolah yang mengajukan pembelajaran daring adalah:
BACA JUGA:TAPD dan Banggar Mukomuko Bahas Evaluasi Gubernur, Fokus pada Dukungan Program Makan Bergizi Gratis
BACA JUGA:Pasca Lidik APH, Aset Tidak Bergerak Pemkab Seluma Bertambah, Totaknya 863 Bidang, Ini Penyebabnya
1. SMPN 08 Mukomuko,
2. SMPN 30 Mukomuko,
3. SMPN 41 Mukomuko,
4. SMPN 25 Mukomuko,
5. SDN 09 Selagan Raya,
6. SDN 04 Air Dikit dan
7. SDN 06 Teras Terunjam.
Langkah ini menyusul kebijakan serupa yang sebelumnya diterapkan di tiga sekolah di Kecamatan Teras Terunjam setelah peristiwa tragis pada 7 Januari 2025.
Saat itu, seorang warga Desa Tunggal Jaya, Ibnu Oktavianto (22), ditemukan tewas di kebun kelapa sawit akibat serangan harimau. Selain itu, seekor sapi milik warga Desa Mekar Jaya juga menjadi korban.