
Sebab, angka inflasi Bengkulu saat ini masih berada di atas rata-rata nasional, yakni 1,33 persen year on year (YoY). Sektor makanan, minuman, tembakau, pakaian dan alas kaki, perumahan, air, listrik, serta bahan bakar menjadi penyumbang utama inflasi di Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Sungai Air Putih Meluap, Warga Lebong Diminta Waspada, Begini Caranya
"Kita harus mampu menekan inflasi ini," tutup Rosjonsyah.
Untuk diketahui, pasar murah pemprov melibatkan berbagai pihak di Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Seperti Bank Indonesia, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Perum Bulog, Biro Perekonomian, Dinas Peternakan, Dinas Sosial, Dinas Pemuda dan Olahraga, Satgas Pangan, Polres Kota Bengkulu, serta Satpol PP Provinsi Bengkulu. (Eko Putra Membara)