KOTA MANNA, BE – Sepanjang tahun 2023 sejak 1 Januari hingga 17 Desember, kasus kebakaran di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) tercatat ada sebanyak 46 kasus.
Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan kasus tahun 2022 lalu yang berkisar 30 kejadian kebakaran.
BACA JUGA: Mudik Nataru Lewat Jalan Tol, Ini Tipsnya Agar Aman dan Nyaman
Peristiwa kebakaran tersebut dengan rincian, sebanyak 18 kebakaran rumah, 17 lahan, 6 tempat usaha, 2 kendaraan dan sisanya gudang serta asrama santri yang baru-baru ini terjadi.
Bahkan kerugian materiil yang dialami dari peristiwa tersebut hingga Rp 2,5 miliar. Peristiwa kebakaran tersebut juga telah menyebabkan kerugian polusi udara dan lingkungan yang nilainya juga mencapai miliaran rupiah jika dikalkulasikan.
Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar BS, Erwin Muchsin SSos membenarkan tingginya kasus kebakaran sepanjang tahun 2023.
Ia mengaku pihaknya telah berupaya maksimal pada setiap penanganan kebakaran yang terjadi. Namun, untuk menekan angka kerugian materill, petugas damkar menyebut telah melakukan langka terbaiknya.
“Alhamdulillah, peristiwa kebakaran yang terjadi di BS tidak sampai menelan korban jiwa. Namun, untuk kerugian materiil dan dampak polusi lingkungan yang menjadi korban dari peristiwa tersebut,” ujar Erwin kepada BE, Minggu (17 Desember 2023).
Lebih lanjut Erwin membeberkan bahwa tingginya kasus kebakaran tahun ini karena banyaknya kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Sebab, di pertengahan tahun 2023, BS dilanda kemarau selama empat bulan yang berdampak pada minimnya ketersediaan air tanah dan lahan menjadi kering tandus dan mudah terbakar.
“Untuk karhutla dari kejadian yang sudah-sudah kedepannya kami akan menyikapinya dengan langkah yang lebih optimal. Jangan sampai karhutla menjadi ancaman tersendiri bagi keselamatan masyarakat, lingkungan serta biota alami,” bebernya.
Erwin juga berharap kedepannya Bupati BS lebih memperhatikan peralatan yang dimiliki petugas damkar. Ia berharap pengadaan unit baru pemadam serta fasilitas pendukung untuk petugas.
Sebab, wilayah tugas Damkar sangat luas dengan jumlah personel yang juga terbatas.
“Kami harapkan adalah peremajaan armada. Kami juga butuh tambahan baju pelindung untuk petugas serta mesin semprot otomatis. Sehingga ketika ada kebakaran besar dan titik utama api sulit dijangkau, petugas kami tidak gelabakan nantinya,” pungkasnya. (117)