BENGKULU, BE - Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu mengajak sekolah di Provinsi Bengkulu, berkomitmen dalam menjamin keamanan dan mutu pangan olahan yang beredar di masyarakat dan memperkuat, serta memperluas pengawasan dan memastikan keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS). Hal ini dilakukan agar makanan yang dikonsumsi anak-anak selalu aman dan sehat.
Kepala BPOM Bengkulu Yogi Abaso Mataram SSi Apt mengatakan, BPOM terus mengajak sekolah di Bengkulu untuk memperkuat serta memperluas pengawasan dan memastikan keamanan PJAS.
"Kami terus melakukan koordinasi lintas sektor terkait intervensi keamanan pangan. Selain itu, program keamanan pangan perlu dilakukan secara berkesinambungan bersama lintas sektor di daerah," kata Yogi pada kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev) terhadap program prioritas nasional intervensi keamanan pangan di daerah, di salah satu hotel di Bengkulu, Senin 25 Desember 2023.
Ia mengaku, selain pengawasan pangan di sekolah, pihaknya juga melakukan pengawasan pangan di desa-desa. Bahkan pihaknya telah melakukan koordinasi kepada semua pihak terkait untuk melakukan pembentukan komunitas sadar pangan aman di desa di Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Tingkatkan Ketersediaan Pangan, Ini Imbauan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu
BACA JUGA:Awal Tahun, Pemkab Kaur Gelar Mutasi di OPD Ini
"Kami sudah melakukan pembinaan dan pengawasan Desa Pangan Aman," kata Yogi.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu, Sisardi mengatakan, ketahanan pangan menjadi hal prioritas dalam pengendalian stabilitas sosial. Lebih dari itu, pemenuhan pangan dan menjaganya tetap aman dan sehat diharap dapat berimplikasi pada pembentukan generasi handal.
"Untuk itu, kemanan pangan menjadi hal yang harus diperhatikan selanjutnya setelah ketahanan pangan tercapai," ujarnya.
Selanjutnya, Ia meminta agar kantin sekolah yang ada di Kota Bengkulu dapat melakukan evaluasi dengan memperhatikan sanitasi, kebersihan ruang kantin, kesehatan makan, hingga komposisi bahan makanan yang akan dikonsumsi oleh siswa sekolah.
"Setelah ini, saya tidak ingin ada lagi kantin sekolah yang masih dalam kondisi kotor dan tidak terjaga kebersihan dan kesehatannya," tutupnya. (999)