HARIANBE - Angkutan kota (angkot) dulu menjadi transportasi pilihan utama masyarakat. Dengan harga terjangkau dan berjumlah banyak.
Namun, kini telah berubah drastis dalam beberapa tahun terakhir. Angkot seakan ditinggalkan, tak banyak lagi warga Bengkulu yang bepergian menggunakan angkot.
BACA JUGA: Sat Lantas Polres BU Sambangi Pasar Purwodadi, Ini Tujuannya
Di jalanan pun hanya ada satu dua angkot saja terlihat berlalu lalang.
Salah Seorang Sopir Angkot Warna Merah, Azis ketika diwawancara BE, Selasa, 16 Januari 2024 menuturkan, jika jumlah penumpang angkot telah mengalami penurunan yang signifikan.
"Saat ini penumpang sepi sejak adanya layanan transportasi online dan banyak warga memiliki kendaraan sendiri, terutama motor.''katanya.
Hal ini berdampak pada pendapatan sopir Angkot. Aziz contohnya sebelumnya mampu menghasilkan Rp 350 ribu per hari.
Kini hanya mendapatkan Rp 150 ribu per hari. Belum lagi ia harus membeli minyak dan memberikan setoran kepada bos (pemilik angkot), karena angkot yang iagunakan bukan miliknya sendiri.
Azis mengatakan, saat ini para sopir angkot masih memilih bertahan, karena masih mendapatkan penumpang walaupun jumlahnya sedikit.
BACA JUGA: Sambangi Korban Sambar Petir, Ini yang Disampaikan Polres Mukomuko
Sekarang angkot banyak digunakan sebagai pengangkut barang para pengunjung pasar.
Namun, sepinya penumpang membuat banyak juga para sopir angkot memilih pekerjaan lain dengan penghasilan yang lebih baik. (Mg5).